Jakarta, FORTUNE – Presiden Prabowo Subianto mengajak Uni Emirat Arab (UEA) untuk memperkuat hubungan kedua negara lewat sejumlah program prioritas pemerintah.
Dalam pertemuan dengan Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Prabowo menyampaikan sejumlah program prioritas di pemerintahan yang dipimpinnya.
“Pertama untuk menjamin keamanan dan ketahanan pangan, kedua ketahanan energi, dan selanjutnya untuk melaksanakan hilirisasi processing dari semua bahan baku kita di Indonesia supaya mendapatkan nilai tambah,” ujarnya dalam keterangan pers di laman Presidenri.go.id, Senin (25/11).
Prabowo juga mengapresiasi UEA, yang selama ini sudah ikut mendukung pertumbuhan Ekonomi Indonesia, seperti dalam pendirian sovereign wealth fund Indonesia (INA) hingga partisipasi di bidang kemanusiaan–mengikutsertakan Indonesia dalam misi kemanusiaan di Gaza. Menurutnya, kedua negara memiliki banyak kepentingan yang sejalan.
Pertemuan ini pun menghasilkan sejumlah kesepakatan berkenaan dengan koordinasi pada tingkat teknis, pelaksana, hingga tindak lanjut guna mempercepat implementasi kerja sama yang telah dirancang.
Kedua pemimpin sepakat bahwa hubungan RI-UEA adalah fondasi kuat dalam mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemajuan bersama di kancah global. “Hubungan antara kita sangat baik dan saya terus ingin kerja sama dan konsultasi dengan Yang Mulia (MBZ),” kata Prabowo.
Perbesaran dana investasi
Prabowo berharap bisa memperbesar kapasitas INA. "Kami pernah dibantu dalam mendirikan sovereign wealth fund kami yang sekarang INA. Tapi sekarang kami ingin memperbesar ini, kami ingin membuat sovereign wealth fund kami jauh lebih besar, dan kami juga ingin belajar dari pengalaman Uni Emirat Arab," ujarnya.
Seperti diketahui, UEA berperan besar dalam pembentukan INA, dengan dana sebesar US$10 miliar, dan menjadikannya negara yang paling besar berinvestasi lewat INA dibandingkan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, Belanda, maupun Jepang.
"Kami di Indonesia memandang Yang Mulia sebagai pemimpin yang sangat berhasil, pemimpin yang punya visi jauh ke depan, yang sudah terbukti membawa kemajuan modernisasi yang sangat pesat kepada negara UEA,” kata Prabowo kepada MBZ.
Hubungan positif
Presiden MBZ mengungkapkan sejumlah capaian konkret dari kerja sama kedua negara yang sudah terjalin, terutama di sektor perdagangan, investasi, sampai pembangunan.
Ia menyoroti pertumbuhan perdagangan nonmigas yang mencapai 12 persen pada tahun lalu dengan nilai sekitar US$4,6 miliar, termasuk kerja sama di berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, aksi iklim, kecerdasan buatan, pendidikan, dan keamanan pangan.
MBZ optimistis target perdagangan senilai US$10 miliar dapat terwujud melalui implementasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif dan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. “Kita akan lebih memperkuat fondasi ini, memperluas cakupan bidang kerja sama, dan mempergunakan setiap peluang yang tersedia,” katanya.