Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo baru saja menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke Persatuan Emirat Arab (PEA) pada 16-17 Juli 2024 dengan disambut upacara kenegaraan yang meriah di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Rabu (17/7). Di sana, dia bertemu dengan Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, menyatakan pertemuan tersebut menghasilkan delapan kesepakatan kerja sama yang strategis untuk Indonesia dan PEA.
“PEA merupakan mitra penting Indonesia di Timur Tengah. Dalam 10 tahun terakhir hubungan kedua negara berkembang dengan cepat,” ujar Retno dalam keterangannya, dikutip Kamis (18/7).
Perdagangan antara Indonesia dan PEA mengalami peningkatan cukup signifikan. Angka perdagangan pada 2015 hingga 2023 meningkat 52 persen, dengan capaian pada tahun lalu US$3,282 miliar.
Selain mengalami peningkatan angka perdagangan Bilateral, posisi Indonesia dalam perdagangan tersebut juga bergerak dari defisit menjadi surplus.
Pada 2023, Indonesia mencatatkan surplus US$0,29 miliar.
Delapan perjanjian Indonesia dan PEA
Jokowi hadir bersama sejumlah menteri. Selain Retno, ada di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Adapun delapan kesepakatan dimaksud adalah:
- Pusat penelitian mangrove internasional. Penandatanganan MOU antara Menko Marves dan Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund untuk mendirikan Sheikh MBZ dan Joko Widodo Pusat Penelitian Mangrove Internasional di Bali.Fokus lokasis itu adalah sains dan teknologi rehabilitasi hutan mangrove serta dekarbonisasi lingkungan.
- Pengelolaan keuangan publik. Kerja sama dalam bidang pengelolaan keuangan publik di antara kedua Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi fiskal.
- Ketiga, sistem pembayaran. Kerja sama antara Bank Indonesia dan bank sentral PEA dalam sistem pembayaran yang akan mempermudah transaksi keuangan kedua negara.
- Keempat, ekosistem pariwisata. Kerja sama dengan Eagle Hills untuk meningkatkan ekosistem pariwisata Indonesia melalui pembangunan infrastruktur dan layanan pariwisata berstandar internasional di berbagai destinasi, termasuk Labuan Bajo dan Lombok.
- Kelima, pengembangan IKN. Kesepakatan antara Otorita IKN dan Dubai International Financial Center untuk memfasilitasi entitas usaha dalam menjalankan bisnis di kedua wilayah.
- Keenam, pembangkit listrik tenaga nuklir. Kerja sama dalam bidang energi untuk mendukung program nuklir PEA dan Indonesia.
- Ketujuh, atap tenaga surya. MOU antara Masdar dan PLN Icon untuk studi bersama mengenai pemasangan atap tenaga surya di Indonesia.
- Kedelapan, pertahanan laut. Kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dan PAL Aerospace LLC dalam bidang pesawat Maritime Patrol Aircraft and Anti-Submarine Warfare (MPA/ASW).