Jakarta, FORTUNE - Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie akhirnya sepakat mengakhiri konflik internal di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan menyetujui penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) bersama.
Kesepakatan ini tercapai usai pertemuan yang difasilitasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada 27 September 2024.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi KADIN Indonesia, Eka Sastra, menyatakan pihaknya akan mengadakan rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada Jumat, 29 November 2024, untuk merencanakan agenda dan mempercepat pelaksanaan munas tersebut.
Rapimnas akan mengundang seluruh pemilik hak suara, yaitu para Ketua Umum Kadin Provinsi bersama dua pendampingnya, serta perwakilan Anggota Luar Biasa (ALB).
"Kami menjunjung tinggi prinsip bahwa Kadin Indonesia harus tetap SATU dan solid. Semangat ini sudah ditegaskan dalam kesepakatan pada September lalu yang ditandatangani oleh Bapak Arsjad Rasjid dan Bapak Anindya Bakrie," ujar Eka, Selasa (12/11).
Ia menambahkan bahwa persiapan munas akan dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin. Kepanitiaan untuk munas akan dibentuk oleh kedua pihak, yaitu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie.
Masih menunggu arahan dari pemerintah
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia, Dhaniswara K. Harjono, menekankan pentingnya gotong royong dan kolaborasi strategis antara swasta dan pemerintah, untuk meningkatkan investasi dan daya saing Indonesia di pasar global.
“Melalui persiapan musyawarah nasional ini, Kadin Indonesia meneguhkan langkahnya untuk bergotong royong membangun masa depan ekonomi yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia. Musyawarah Nasional ini penting untuk kepastian penegakan aturan organisasi, di tengah peran Kadin sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan perekonomian,” kata Dhaniswara.
Kadin Indonesia tengah mempersiapkan munas secara nasional. Terkait waktu dilaksanakan munas, Kadin Indonesia masih menunggu arahan dari pengawas, dalam hal ini adalah pemerintah.
Arsjad telah menyatakan secara terbuka tidak akan maju pada munas sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.
Padahal sesuai dengan AD/ART, kepemimpinan Arsjad akan berakhir pada 2026. Hal ini lantaran Arsjad terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Kadin Indonesia 2021-2026 di Kendari, Sulawesi Tenggara.