Begini Progres Kebun Tebu Raksasa di Merauke Senilai Rp83 triliun

2 juta bibit tebu telah didatangkan dari Australia.

Begini Progres Kebun Tebu Raksasa di Merauke Senilai Rp83 triliun
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan penanaman tebu perdana pada proyek hilirisasi perkebunan tebu, pabrik gula, dan bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/7). (Dok. BKPM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan progres megaproyek swasembada gula dan bioetanol di Merauke.
  • Keterlibatan pemerintah lokal, pengusaha, dan rakyat di sekitar lahan tebu di Merauke sangat penting untuk peningkatan ekonomi daerah.

Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan megaproyek Swasembada Gula dan bioetanol melalui pembukaan 2 juta hektare lahan tebu di Merauke masih terus berlangsung hingga saat ini. 

Sebagai Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol, Bahlil mengingatkan pentingnya peran pemerintah lokal untuk mendorong keterlibatan pengusaha lokal dan rakyat sekitar.   

“Saya gembira melihat perkembangan proyek saat ini, tentunya ini tidak terlepas dari dukungan Bapak Pj. Gubernur (Provinsi Papua Selatan) dan Bapak Bupati. Kami juga titipkan untuk mengawal agar rakyat sekitar dan pengusaha lokal dilibatkan dalam proyek ini. Harus ada simbiosis mutualisme antara plasma dan inti,” kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat (26/7).

Pembukaan 2 juta hektare lahan tersebut sesuai dengan penugasan yang termaktub dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Dia mengingatkan tentang target swasembaga gula yang dipatok pada 2027, dan untuk mencapai sasaran tersebut dibutuhkan gula hingga 3 juta ton per tahun.

“Kita bisa melakukan swasembada gula. Tidak lagi bergantung pada negara lain,” k ata Bahlil.

Mendatangkan bibit tebu dari Australia

Proyek swasembada gula ini merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produksi energi terbarukan.

Pada tahap pertama, 2 juta hektare lahan tidak akan langsung terealisasikan untuk tanaman tebu. Setidaknya, studi kelayakan proyek ini menyebutkan baru 50 persen yang bakal bisa ditanami.

Di lahan seluas 633.763 hektare (ha), pengembangan klaster 3 untuk lahan perkebunan tebu terintegrasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dilakukan oleh sembilan badan usaha.

Progres lapangan penyiapan perkebunan tebu terintegrasi PSN pada klaster 3 mencakup 600 hektare lahan sudah siap tanam, 1.500 hektare proses land clearing, serta pembangunan infrastruktur jalan dan mekanisasi.

PT Global Papua Abadi, salah satu badan usaha di kawasan tersebut, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan Sugar Research Australia (SRA) dalam penyediaan bibit unggul dari dalam negeri.

Untuk tahap pertama, sekitar 2 juta bibit tebu dari Australia sudah didatangkan. Bibit tersebut pun diklaim cocok dengan kondisi tanah di Merauke.

Total rencana investasi perkebunan tebu terintegrasi PSN pada klaster 3 di Merauke, Papua Selatan, sebesar US$5,62 Miliar atau setara Rp83,27 triliun.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024