Bulog: Realisasi Impor Beras Sudah Lebih dari Setengah

Impor 2 juta beras datang dari berbagai negara.

Bulog: Realisasi Impor Beras Sudah Lebih dari Setengah
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Perum Bulog mengimpor 2 juta ton beras melalui 26 pelabuhan di Indonesia, lebih dari separuh kuota penugasan 2024.
  • Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pintu masuk utama beras impor.
  • Kendala keterlambatan dalam bongkar muat terjadi akibat curah hujan tinggi.

Jakarta, FORTUNE Perum Bulog telah mengImpor 2 juta ton Beras melalui 26 pelabuhan di seluruh Indonesia dengan mengutamakan pelabuhan di daerah non-sentra produksi.

Pada tahun ini, kuota penugasan impor beras untuk lembaga tersebut mencapai 3,6 juta ton.

Artinya, Bulog telah merealisasikan impor lebih dari separuh kuota penugasan yang telah ditetapkan kepadanya.

“Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor. Dari awal tahun hingga Mei 2024 terdapat puluhan kapal yang [muatannya] sudah berhasil dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok dengan total 490.000 ton beras,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dalam keterangannya yang dikutip Kamis (13/6).

Bayu mengatakan pada Januari hingga Maret lalu aktivitas bongkar muat mengalami kendala karena tingginya curah hujan, mengharuskan berlakunya waktu ekstra untuk menurunkan beras.

“Beberapa kasus masalah keterlambatan juga sudah diatasi, sehingga saat ini sudah tidak ada antrean kapal beras di Pelabuhan Tanjung Priok maupun antrean truk-truk beras di gudang Jakarta,” ujarnya.

Selain melakukan impor, Bulog saat berfokus untuk menyerap gabah dan beras milik petani.

Hingga pertengahan Juni ini, Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700.000 ton. Adapun stok beras yang dimiliki Bulog sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,8 juta ton.

“Dalam upaya menjaga stok dengan volume ideal tersebut, Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah/beras dalam negeri selama musim panen,” ujar Bayu.

Siap menjalankan tugas akuisisi perusahaan asing di Kamboja

Kemudian, Bayu mengatakan telah menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh, Kamboja, dan beberapa pelaku usaha beras di Kamboja dan negara sekitarnya demi merespons soal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Bulog dapat mengakuisisi perusahaan pangan asal Kamboja.

“Pada dasarnya kami siap melaksanakan penugasan tersebut,” ujarnya.

Bayu pun menyebut telah berkomunikasi dengan perbankan nasional mengenai potensi investasi untuk mengakuisisi perusahaan pangan asal Kamboja.

“Sejauh ini Bulog juga sudah melakukan kerja sama perdagangan beras dengan Kamboja, baik dengan skema B2B maupun skema G2G di tahun 2023 dan awal 2024,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Apa itu Review? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
AMDAL Jadi Kendala, Proyek Pabrik Chandra Asri Tertunda
Siapa Pemilik Le Minerale? Ini Profilnya
Ancam Mogok Kerja 2 Hari, KSPI Tolak Wacana PPN 12 Persen
Antisipasi ledakan Trafik Data, Jaringan AI Butuh Peningkatan
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024