Jenis Beras yang ada di Indonesia ternyata cukup beragam. Masing-masing jenisnya memiliki bentuk, tekstur, rasa, hingga aromanya tersendiri. Seperti yang diketahui, beras merupakan sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Bahkan, nasi menjadi makanan pokok yang hampir setiap harinya dikonsumsi. Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, produksinya juga sangat besar. Dilansir dari laman Badan Pusat Statistik, jumlah produksi beras mencapai angka 53,63 juta ton di tahun 2023.
Tidak heran, permintaan beras selalu meningkat di pasaran karena merupakan bahan pokok. Di antara beras yang dijual di pasaran, ada beberapa jenis yang kerap dijumpai.
Berikut beberapa jenis beras yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
1. Beras pera (IR 42)
Jenis beras yang ada di Indonesia yang pertama datang dari jenis beras pera atau varietas IR 42. Jenis beras ini juga cukup disukai oleh petani karena memiliki daya tahan dari penyakit dan hama sehingga mampu meningkatkan produktivitas hasil panen.
Termasuk ke dalam jenis yang populer, beras pera memiliki tekstur yang khas. Bulirnya jauh lebih lonjong dan mudah terpisah-pisah sekalipun sudah menjadi nasi. Berbeda dengan beras pulen yang lengket dan lembut, beras pera cenderung tidak lengket dan terpisah-pisah saat dimasak.
Meskipun kerap dianggap terlalu kering dan tidak terlalu beraroma, jenis satu ini kerap diolah menjadi masakan yang lezat, mulai dari nasi kuning, nasi goreng, ketupat, hingga lontong.
2. Beras setra ramos (IR 64)
Beras yang cukup banyak dijumpai di pasaran lainnya, yaitu beras setra ramos atau juga dikenal dengan beras IR 64. Jenis beras cukup laris dan dicari konsumen di pasaran karena harganya yang relatif lebih terjangkau.
Dibandingkan dengan beras IR 42, beras IR 64 memiliki karakteristik nasi yang lebih pulen dan tidak terlalu lengket saat dimasak. Rasa yang dihasilkan cukup gurih, sehingga cocok dengan selera masyarakat Indonesia.
Ciri khas beras ramos juga terletak pada bentuknya. Jika diperhatikan lebih dekat, butirannya agak panjang atau lonjong dan tidak bulat. Serupa IR 42, varietas ini juga tidak mengeluarkan aroma wangi.
Namun, beras satu ini tidak terlalu tahan lama disimpan. Ketika terlalu lama didiamkan atau selama tiga bulan tidak dikonsumsi, teksturnya akan seperti beras pera dan nasinya mudah basi.
3. Beras C4
Untuk pilihan beras pulen yang berkualitas, beras C4 kerap diandalkan dan cukup disukai masyarakat. Varietas beras ini biasanya diproduksi di daerah Jawa Tengah.
Biasanya, beras C4 lebih banyak dikonsumsi untuk dikonsumsi pribadi atau usaha rumah makan. Jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya, beras C4 mampu menghasilkan nasi yang lebih pulen dari beras IR 64 atau beras setra ramos.
Memiliki tekstur bulir yang lebih panjang dan sedikit bulat, beras ini tidak terlalu lengket saat dimasak sehingga nikmat untuk disantap dengan lauk pauk. Terlebih nasi yang dihasilkan cocok untuk bersanding dengan makanan berkuah dan kering sehingga populer di kalangan konsumen.
Sayangnya, produksi beras C4 mulai jarang ditemui di pasaran karena jarang ditanam oleh petani.
4. Beras rojolele
Beras rojolele juga termasuk jenis beras yang ada di Indonesia paling diminati masyarakat. Selain dikenal beras rojolele, varietas ini juga kerap dikenal dengan sebutan beras muncul di beberapa daerah.
Dilihat dari warna dan bentuknya, beras rojolele memiliki warna putih susu dan bulirnya berbentuk bulat panjang. Varietas beras ini umumnya diproduksi di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Setelah dimasak, beras rojolele mampu menghasilkan tekstur pulen dan lembut sehingga sangat nikmat untuk disantap bersama lauk dan sayur. Maka dari itu, varietas beras ini cukup disukai karena kenikmatannya.
5. Beras pandan wangi
Sesuai namanya, jenis beras ini memiliki aroma yang harum seperti daun pandan. Hal inilah yang juga menjadi ciri khas beras pandan wangi yang mudah dikenali di pasaran.
Tidak heran, wangi yang dapat dirasakan ketika dimasak ini mampu menggugah selera makan seseorang.
Varietas jenis beras satu ini mempunyai bentuk yang cenderung bulat dengan bagian ujung tidak terlalu runcing. Warnanya sedikit berbeda dari jenis lainnya.
Beras pandan wangi memiliki warna putih kekuningan agak bening. Ketika dimasak, nasi yang dihasilkan pulen dan lembut sehingga lezat dimakan.
Termasuk ke dalam beras premium, harga beras pandan wangi biasanya relatif lebih mahal dari jenis lainnya. Meskipun begitu, pandan wangi tetap populer dan difavoritkan masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari.
6. Beras mentik wangi
Pilihan beras premium yang bisa Anda konsumsi selanjutnya adalah beras mentik wangi. Varietas beras ini cukup populer dan disukai masyarakat karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi.
Menariknya, beras mentik wangi juga termasuk beras organik yang bebas dari pestisida dan bahan kimia lainnya sehingga tidak mudah basi atau rusak. Karena diproses secara alami, beras ini tentu lebih aman dikonsumsi.
Selain itu, Anda tidak perlu membutuhkan banyak air untuk memasak berasnya. Ketika dimasak, beras ini mampu menghasilkan nasi yang pulen dan wangi. Tidak heran, beras mentik wangi dijual lebih mahal dari jenis lainnya.
Beras mentik wangi juga cocok dikonsumsi untuk program diet, penderita diabetes, atau asam urat.
7. Beras merah
Jenis beras yang ada di Indonesia berikutnya adalah beras merah. Lain halnya dengan beras putih, beras ini mudah dikenali dari warna merahnya. Beras ini banyak dikonsumsi untuk program diet karena lebih kaya serat dan protein.
Untuk metode masaknya, beras merah tidak jauh berbeda dari beras putih lainnya. Perlu dicatat, beras merah perlu direndam terlebih dahulu agar teksturnya lebih pulen atau Anda bisa mengkombinasikannya dengan beras putih.
Itu dia beberapa jenis beras yang ada di Indonesia lengkap dengan harga pasarannya. Dari daftar di atas, manakah yang paling Anda sukai?