Jakarta, FORTUNE - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD sedang mempersiapkan peternakan sapi atau megafarm di Subang, Jawa Barat. Rencana ambisius ini melibatkan lahan dengan luas sekitar 400 hektare, yang ditujukan untuk mendukung program makan bergizi gratis yang diinisiasi pemerintahan Prabowo Subianto, terutama dalam pemenuhan kebutuhan susu.
Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, mengatakan megafarm tersebut merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan susu nasional secara berkelanjutan. Meskipun saat ini masih dalam tahap kajian, proyek ini diharapkan dapat segera terealisasi.
"Proyek megafarm ini memang tidak bisa cepat, karena membutuhkan persiapan yang matang dari berbagai aspek, termasuk kajian ekonomi, bisnis, dan manfaat sosial bagi masyarakat," kata Sis Apik saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (4/9).
Proyek megafarm ini akan melibatkan empat pihak utama: ID FOOD, PTPN sebagai penyedia lahan, HVA International B.V dari Belanda yang akan menyediakan teknologi dan investasi, serta FrieslandCampina (Frisian Flag) sebagai off-taker atau pihak yang akan menyerap produksi susu dari megafarm tersebut.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi susu, meskipun kami menyadari bahwa pengadaan susu dari megafarm ini baru akan optimal dalam 2-3 tahun ke depan," kata Sis Apik.
Bakal serap susu lokal dan impor
Sebelum megafarm beroperasi penuh, ID FOOD akan memaksimalkan pengadaan susu dari peternak lokal di seluruh Indonesia.
Selain itu, Sis Apik juga menyebutkan bahwa pihaknya tengah mengkaji berbagai alternatif untuk pemenuhan kebutuhan susu ke depannya.
"Pengadaan susu dari dairy farm memang membutuhkan waktu, sehingga kami juga mempertimbangkan alternatif lain, termasuk impor jika kebutuhan gizi yang mendesak tidak dapat dipenuhi dari sumber lokal. Nanti keputusan (impor) ada di Badan Gizi Nasional," katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 menunjukkan produksi susu segar di Indonesia hanya mencapai 968.980 ton. Nilai tersebut setara 20 persen dari kebutuhan nasional sebesar 4,4 juta ton, sehingga sisanya atau 80 persen masih harus dipenuhi via impor.
Melalui pembangunan megafarm ini, ID FOOD berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam program makan bergizi gratis, terutama dalam pemenuhan kebutuhan susu yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Meskipun proyek ini membutuhkan waktu, Sis Apik optimistis bahwa megafarm ini akan menjadi salah satu solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan nasional.