Jepang Kucurkan Rp14,5 T ke MRT Jakarta Untuk Bangun Jalur Timur-Barat

Pinjaman lunak ini punya suku bunga tetap 0,3 persen.

Jepang Kucurkan Rp14,5 T ke MRT Jakarta Untuk Bangun Jalur Timur-Barat
ilustrasi MRT Jakarta 2023 (instagram.com/mrtjkt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • JICA memberikan pinjaman lunak senilai Rp14,5 triliun untuk pembangunan Jalur Timur-Barat tahap I MRT Jakarta.
  • Pinjaman memiliki suku bunga tetap 0,3% dan waktu pelunasan 40 tahun dengan masa tenggang 10 tahun.
  • Pembangunan jalur ini akan menghubungkan pusat kota Jakarta dengan bagian timur dan barat serta berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim di wilayah ibukota.

Jakarta, FORTUNE -  Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menandatangani perjanjian Pinjaman lunak Official Development Assistance (ODA) dengan Pemerintah Indonesia untuk pembangunan Jalur Timur-Barat tahap I MRT Jakarta senilai 140 miliar yen atau Rp14,5 triliun.

Pinjaman tersebut memiliki suku bunga tetap sebesar 0,3 persen. Sedangkan bagian layanan konsultasi proyek akan memiliki suku bunga sebesar 0,2 persen per tahun. Indonesia memiliki waktu 40 tahun untuk melunasi utang tersebut, dengan masa tenggang 10 tahun.

“Pembangunan Jalur Timur-Barat ini akan menghubungkan pusat kota Jakarta dengan bagian timur dan barat, dengan tujuan mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan kenyamanan lingkungan tempat tinggal dan investasi, mengurangi polusi, serta berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim di wilayah ibukota Jakarta,” kata Kepala Perwakilan JICA Indonesia, Yasui Takehiro dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/5).

Yasui menjelaskan, pinjaman ini ditujukan untuk pembangunan tahap 1 yang meliputi pembangunan dari Stasiun Tomang sampai dengan Stasiun Medan Satria, dengan total panjang sekitar 25 kilometer, serta desain dasar dan studi pengembangan area stasiun untuk tahap I dan tahap 2 dan seterusnya.

Teknologi Jepang

Pembangunan jalur ini akan menerapkan teknologi Jepang untuk konstruksi terowongan bawah tanah, rolling stock dan sistem persinyalan, sejalan dengan Special Terms for Economic Partnership (STEP), yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi dan pengetahuan melalui transfer teknologi ke negara-negara mitra pembangunan.

“Sejak MRT Jalur Utara-Selatan dibuka pada Maret 2019 yang dibangun dengan skema pembiayaan yang sama, MRT telah banyak mendukung kegiatan ekonomi warga Jakarta dan kehidupan masyarakatnya, dan telah menjadi infrastruktur transportasi yang penting bagi warga Jakarta,” ujarnya.

Pembangunan Jalur Timur-Barat ini, kata Yasui, di samping dengan pembangunan Jalur Utara-Selatan fase 2 yang saat ini sedang berlangsung, diharapkan dapat berkontribusi terhadap perluasan jaringan kereta api ke area yang lebih luas, yang akan meningkatkan kenyamanan dan efisiensi.

“Diharapkan juga bahwa tingkat keselamatan, ketepatan waktu dan kenyamanan yang tinggi akan ditransfer ke Jalur Timur-Barat dengan memanfaatkan kemampuan operasional MRT Jakarta, yang telah dikembangkan melalui transfer teknologi Jepang,” tuturnya.

Adapun untuk Pembangunan tahap I ini sepanjang 25 kilometer ini ditargetkan rampung pada 2031.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo