Menteri Investasi: Kolaborasi Kunci Hadapi Ancaman Global

Kolaborasi harus diwujudkan dalam berbagai sektor.

Menteri Investasi: Kolaborasi Kunci Hadapi Ancaman Global
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani saat menjadi panelis pada Milken Institute Asia Summit 2024 di sesi “Encouraging Greater Collaboration” yang berlangsung di Singapura, Rabu (18/9). (Dok. BKPM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Menteri Investasi/BKPM: Kolaborasi kunci hadapi ancaman global.
  • Ketidakpastian geopolitik jadi risiko terbesar, butuh kolaborasi.
  • Kolaborasi diperlukan pada berbagai sektor ekonomi politik untuk investor.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan kolaborasi merupakan kunci untuk menghadapi ancaman global.

“Ketidakpastian adalah risiko terbesar stabilitas geopolitik global. Jawaban dari ancaman itu adalah kolaborasi,” kata Rosan dalam keterangannya, Rabu (18/9).

Ia menyatakan kolaborasi harus diwujudkan dalam berbagai sektor ekonomi politik. Tujuannya adalah untuk memberikan kepastian kepada investor.

“Ajakan ini yang kami tawarkan kepada para investor, dengan stabilitas ekonomi politik yang ada,” ujarnya.

Pengurangan pajak

Ia mengatakan, di tengah-tengah dinamika politik ekonomi global saat ini, Indonesia melewati proses pemilihan umum pada awal 2024 dengan lancar dan damai. 

Untuk memfasilitasi investor dalam mendukung arah kebijakan pemerintah Indonesia dalam membangun sumber daya manusia, pemerintah Indonesia telah merumuskan kebijakan Super Tax Deduction untuk mendorong investasi pada bidang penelitian dan pengembangan (R&D) serta pelatihan vokasi.

“Pemerintah akan memberikan insentif bagi perusahaan yang berpartisipasi dalam program vokasi dan pendidikan bagi tenaga kerja Indonesia, mendapatkan pengurangan pajak hingga 200 persen. Sementara bagi yang berinvestasi dalam kegiatan R&D akan mendapatkan pengurangan pajak hingga 300 persen,” kata Rosan , yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

Potensi energi baru dan terbarukan melimpah

Rosan mengatakan Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sekitar 3.700 GW, yang terdiri dari energi surya, tenaga angin, pembangkit listrik tenaga air, biomassa, arus pasang surut, dan energi panas bumi.

Tantangannya, kata dia, adalah mengubah potensi yang ada menjadi kenyataan. Ditambah dengan adanya tekanan politik global yang telah berlangsung cukup lama, pemerintah Indonesia memberikan respons melalui inovasi-inovasi kebijakan yang menjadi fokus pemerintah tersebut.

“Indonesia memiliki potensi energi hijau, namun hal ini tidak dapat berjalan tanpa adanya kerja sama dari berbagai pihak. Kuncinya adalah kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. Kita mendorong skema public private partnership (PPP) dalam mempercepat program energi hijau,” ujar Rosan.  

Selain itu, kata Rosan lagi, pemerintah Indonesia secara tegas berupaya meningkatkan daya saing Indonesia di mata global melalui penguatan sumber daya manusia dan mempercepat ekonomi hijau di masa depan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%