Jakarta, FORTUNE - Kelapa sawit jadi salah satu komoditas primadona di dunia. Selain minyak goreng, produk turunannya ada hampir di setiap makanan yang kita konsumsi dan barang kebutuhan sehari-hari yang kita gunakan—sabun mandi, shampo, lilin dan lain-lain. Tak heran, saat pandemi mulai mereda dan konsumsi perlahan pulih, harga komoditas ini sempat melonjak di pasar global.
Kenaikan harga itu membuat minyak goreng makin mahal dan tak terjangkau masyarakat. Pemerintah, yang berupaya menetapkan harga eceran tertinggi agar minyak goreng tak terlampau mahal, malah menyebabkan kelangkaan produk tersebut di pasaran.
Dengan kondisi demikian, tak berlebihan kelapa sawit disebut sebagai komoditas strategis. Sebab kenaikan harganya bisa memicu inflasi baik di tingkat produsen atau konsumen. Lantas, dari mana komoditas tersebut berasal dan negara mana yang menjadi produsen paling besar?
Berikut daftarnya, berdasarkan data USDA:
1. Indonesia (45,5 juta MT)
Indonesia telah menjadi produsen minyak sawit terbesar di subperiode 2004-2019. Sebelumnya, pada periode 1996-2003, Indonesia berda di peringkat ke-2 membuntuti Malysia. Pada periode tersebut, Indonesia hanya memproduksi 34,83 persen minyak sawit global. Berada di bawah Malysia yang mencapai 48,62 persen.
Namun, pada periode 2004–2011, produksi Indonesia rata-rata 45,98 persen sementara Malaysia turun menjadi 39,78 persen. Kemudian, pada 2012–2019, Indonesia kembali menempati peringkat pertama dengan total produksi 55,33 persen dari total sawit global, di atas Malaysia (peringkat ke-2) yang sebesar 30,38 persen.
Indonesia berhasil memproduksi minyak sawit global musim 2023/2023 sebesar 45,5 juta Metrik Ton (MT) Indonesia juga merupakan konsumen minyak sawit tertinggi dari tahun 1996 hingga 2003 dan 2012 hingga 2019.
2. Malaysia (18,8 juta MT)
Sebagai negara yang menempati posisi ke-2 sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Malaysia memiliki perkebunan besar yang memproduksi sebanyak 19.800 ton sawit dengan angka pertumbuhan naik sebesar 4,21 persen dari 2021.
Di tahun 2022/2023, produk sawit yang dihasilkan Malaysia menurut USDA berkisar 18,8 juta MT.
Meski berada di urutan nomor 2, nerbagai penelitian telah dilakukan mengenai daya saing ekspor minyak sawit menggunakan RCA untuk menunjukkan bahwa Malaysia memiliki keunggulan komparatif untuk minyak sawit mentah (CPO), juga kasus untuk minyak sawit olahan (PPO) di pasar AS.
Negara-negara pengimpor utamanya adalah Uni Eropa, Pakistan, Cina, dan Amerika Serikat.
3. Thailand (3,26 juta MT)
Di luar Indonesia dan Malaysia, negara-negara lain hanya memproduksi minyak sawit dengan pangsa rata-rata kurang dari 10 persen. Thailand adalah produsen minyak sawit yang sedang tumbuh, dengan pangsa terakhir mencapai 3,70 persen pada kurun 2012-2019.
Pada sub periode sebelumnya, yakni tahun 1996 hingga 2003 produksinya hanya 2,66 persen. Lalu, pada kurun 2004 hingga 20011, produksinya naik jadi 3,06 persen dari total produksi sawit di dunia. Ini lebih tinggi dari negara lain, kecuali Indonesia dan Malaysia.
Menurut USDA, produksi sawit minyak sawit global 2022/2023 sebesar 3,26 juta MT.
Mayoritas produsen di negara ini adalah petani skala kecil. Provinsi Surat Thani menjadi kawasan produksi minyak sawit tertinggi yang mencapai 26,59 persen dari seluruh produksi negara. Minyak sawit yang dihasilkan oleh negara ini mencapai angka 3.260 dengan angka pertumbuhan naik sebesar 3,24 persen pada tahun lalu.
4. Kolombia (1,838 juta MT)
Kolombia adalah produsen minyak sawit berkembang lainnya dengan tren positif yang tercatat dari 1996 hingga 2003 dan dari 2012 hingga 2019.
Mengutip laman CPOPC, sejak 2018, Kolombia resmi menjadi anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang memperkuat posisi CPOPC untuk mendukung hasil produksi kelapa sawit dalam perekonomian global.
Negara ini menjadi produsen kelapa sawit terbesar di Amerika Latin dan keempat terbesar di dunia. Dengan total produksi pada 2022/2023 sebesar 1,838 juta MT.
5. Nigeria (1,4 juta MT)
Nigeria adalah penghasil minyak sawit terbesar dalam urutan ke-5 di dunia. Negara ini menghasilkan minyak kelapa sawit sebanyak 1,4 juta MT dengan angka pertumbuhan yang masih sama dari 2021 hingga 2023, yaitu 9,80 persen.
Angka pertumbuhan ini tidak mengalami peningkatan. Nigeria juga tercatat pernah menjadi produsen sawit ketiga terbesar di dunia pada kuru 1996–2003 dengan tota produksi 3,19 persen di atas Thailand yang waktu itu masih 2,66 persen. Namun padu kurun 2004–2011, ia tersalip Thailand karena produksinya turun menjadi 2,02 persen.
6. Guatemala (910 ribu MT)
Negara lain dengan pertumbuhan atau produksi kelapa sawit selanjutnya adalah Guatemala. Di tahun 2022/2023, USDA memprediksi total kelapa sawit yang berhasil diproduksi sebesar 910 ribu MT.
Daftar negara penghasil sawit terbesar lainnya
Selain dari negara yang disebutkan di atas, berikut beberapa negara lainnya yang juga menjadi negara penghasil sawit terbesar di dunia adalah:
- Papua New Guinea: 650 ribu MT
- Honduras: 600 ribu MT
- Cote d'Ivoire: 600 ribu MT
- Brazil: 570 ribu MT
- Ecuador: 470 ribu MT
- Cameroon: 465 ribu MT
- Congo (Kinshasa): 300 ribu MT
- Ghana: 300 ribu MT
- India: 291 ribu MT
- Peru: 278 ribu MT
- Costa Rica: 270 ribu MT
- Mexico: 230 ribu MT
- Philippines: 104 ribu MT
- Sierra Leone: 75 ribu MT
- Benin: 70 ribu MT
- Angola: 55 ribu MT
- Dominican Republic: 53 ribu
- Guinea: 50 ribu MT
- Liberia: 45 ribu MT
- Senegal: 14 ribu MT
- Togo: 9 ribu MT
- Venezuela: 8 ribu MT
- Total produksi global: 77.215 ribu MT
Itulah tadi daftar negara penghasil sawit terbesar di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.