Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) menerima pembayaran utang kompensasi dari pemerintah sebesar Rp17,83 triliun dari pemerintah, Rabu (22/5).
Pembayaran tersebut merupakan kompensasi atas selisih harga jual dengan biaya pokok penyediaan (BPP) akibat tidak dinaikkanya Tarif Listrik untuk periode kuartal IV-2023.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan kompensasi tersebut merupakan bentuk kehadiran negara dalam menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain berkontribusi dalam menjaga likuiditas perseroan, pembayaran kompensasi juga menjadi bentuk dukungan pemerintah pada upaya menggerakkan roda perekonomian lewat sektor kelistrikan.
"Negara benar-benar hadir mendukung layanan kelistrikan dan membantu perseroan untuk terus bertumbuh dengan arus kas positif," kata Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat (24/5).
Darmawan menyatakan di tengah berbagai tantangan ekonomi global, pemerintah Indonesia dan PLN terus berupaya menghadirkan energi listrik yang berkeadilan dan terjangkau. Ini ditunjukkan lewat kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Ini langkah konkret pemerintah di mana tata kelola yang dilakukan pemerintah sudah sangat baik,” ujarnya.
Penjualan listrik PLN
Sepanjang 2023, PLN melakukan upaya luar biasa untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan PLN dengan melakukan upaya efisiensi.
PLN memiliki program Cash War Room (CWR) yang berfokus pada penguatan manajemen keuangan secara komprehensif, baik dari sisi pengendalian anggaran dan kinerja, pengelolaan likuiditas dan manajemen utang, maupun pengelolaan valuasi aset.
Pada 2024, CWR mulai menambahkan fokus pada upaya peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi.
“Dengan program ini kami betul-betul punya visibility, baik itu revenue maupun pengeluaran cost kami, mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang, sehingga pengelolaan keuangan lebih optimal dan efisien,” kata Darmawan.
Meskipun dihadapkan dengan tantangan perekonomian, PLN tetap berkomitmen mendorong pertumbuhan kinerja. Ini tecermin pada realisasi penjualan listrik PLN sepanjang 2023 yang mengalami pertumbuhan positif.
Penjualan listrik PLN pada 2023 naik menjadi 285,23 terrawatt hour (TWh). Realisasi penjualan ini tumbuh 5,32 persen year-on-year (yoy) dari 2022 sebesar 270,82 TWh.
Segmen bisnis menjadi salah satu penopang utama dengan pertumbuhan mencapai 12,53 persen. Sementara, segmen industri menjadi penyumbang penjualan listrik terbesar dengan 30,72 persen dari total energi jual.
"PLN memastikan kompensasi yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran. PLN menggunakan dana kompensasi ini untuk kembali diberikan kepada masyarakat melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan serta menjamin pasokan listrik yang andal bagi masyarakat," ujar Darmawan.