Jakarta, FORTUNE - Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) di Indonesia memperbarui target boikot per Juli 2024. Apa saja daftar boikot BDS Indonesia?
BDS Indonesia menambahkan Intel ke dalam kategori perusahaan 'super jahat' dalam lis boikotnya per Juli ini, bersama dengan dua perusahaan lainnya, yakni HP (Hewlett-Packard) dan AXA.
Adapun, kategori 'super jahat' itu mengacu pada target boikot utama Gerakan BDS di Indonesia. "Dalam konteks boikot Israel yang strategis dan efektif, kita di Indonesia menargetkan sejumlah perusahaan dan merek yang terlibat langsung dalam kejahatan apartheid yang dilakukan oleh Israel," demikian penjelasan BDS dalam keterangan resminya.
Selain kategori pertama itu, ada dua kategori lain, yakni target boikot organik dan target boikot masyarakat. Siapa saja perusahaan dalam daftar itu?
Daftar boikot BDS di Indonesia
- Target boikot utama: HP, Intel, dan AXA
- Target boikot organik: McDonald's, Pizza Hut, Burger King, dan Domino's Pizza
- Target boikot masyarakat: PUMA.
Adapun, target boikot organik mencatut perusahaan dan merek yang dianggap terlibat dalam serangan Israel baru-baru ini Gaza, Palestina atau setelah 7 Oktober 2023.
Sementara itu, target boikot masyarakat menyoroti korporasi dan merek yang dinilai terkubat membantu Israel pada aspek tertentu, dan mendapat sorotan publik secara luas.
Awalnya, Starbucks masuk ke dalam target boikot masyarakat. Namun, pada pembaruan lis per Juni, nama Starbucks tak ada dalam kategori itu. Mengapa demikian?
Menurut Gerakan BDS Indonesia, tim riset mereka telah meninjau dampak dari berbagai perusahaan dan merek-merek yang menyokong perekonomian Israel. Hasil penelusuran itu menemukan, merek-merek yang awalnya ada dalam lis boikot dan dihapus (seperti Starbucks) dinilai telah mengalami pukulan telak akibat boikot.
"Serta sudah masuk kategori boikot organik masyarakat sehingga masyarakat akan memboikotnya meski tidak diarahkan oleh BDS," jelas Gerakan BDS melalui akun resmi X-nya. "Ada sejumlah merek lain yang memiliki keterlibatan lebih besar dalam mendukung penjajah dan lebih urgen untuk diboikot."
Kriteria gerakan yang diinisiasi oleh BDS National Committee (BNC) dari Palestina itu adalah dampak strategis dan efektif terhadap penghentian serangan Israel. Selain itu, faktor popularitas pun bisa menjadi pertimbangan, bila merek/perusahaan itu juga memiliki dampak strategis itu.