NEWS

Dubes EU: Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Nilai Jual Penting Bagi Indonesia

Ekonomi sirkular bisa tingkatkan PDB Nasional Rp638 triliun.

Dubes EU: Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Nilai Jual Penting Bagi IndonesiaIlustrasi Circular Economy. (ShutterStock/Lemonsoup14)
04 July 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEEkonomi Sirkular bisa jadi Nilai jual penting bagi Indonesia, khususnya untuk menarik banyak investasi besar masuk ke Tanah Air dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. 

Duta Besar Uni Eropa uintuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple, Tesla, atau Microsoft, tertarik masuk pasar Indonesia dengan kepastian penerapan ekonomi sirkular.

“Mereka ingin memastikan iPhone yang mereka produksi bisa didaur ulang di Indonesia. Mereka ingin memastikan bahwa layanan cloud dengan server-nya (memanfaatkan) energi terbarukan. Singkatnya, jika Indonesia ingin menarik lebih banyak investasi terkemuka, ekonomi sirkular adalah nilai jual yang penting,” kata Chaibi, dalam acara Green Economy Expo 2024, Rabu (3/7).

Selain menerapkan ekonomi sirkular pada sektor elektronik guna menarik investor dari para perusahaan teknologi raksasa, Program Makan Bergizi Gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto juga cukup efektif untuk menjamin ketahanan pangan. Meskipun,untuk masalah sampah makanan yang berpotensi timbul dari kebijakan itu juga harus diikuti upaya penanganan yang baik. 

"Ekonomi sirkular sangat penting untuk melaksanakan prioritas Presiden terpilih dalam bidang ketahanan pangan, penting untuk terus menarik investasi bernilai tinggi dan berteknologi tinggi, dan penting bagi Indonesia untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di bidang tekstil dan alas kaki, dengan menyesuaikan aturan kandungan lokal (TKDN) dengan aturan mengenai bahan daur ulang," kata Chaibi.

Berpotensi tingkatkan PDB

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. (dok. Kementerian PPN/Bappenas)

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan bahwa penerapan ekonomi sirkular bisa meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sampai Rp638 triliun sampai tahun 2030.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan bahwa manfaat ini juga akan dirasakan dalam hal penciptaan lapangan kerja hijau sampai 4,4 juta, termasuk pemerataan tenaga kerja perempuan. “Mengurangi timbulan limbah 18-52 persen dibandingkan business as usual pada 2030, juga berkontribusi menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) 126 juta ton CO2,” ujarnya seperti dikutip dari laman Bappenas, Kamis (4/7).

Menurutnya, ekonomi sirkular yang diterapkan di lima sektor prioritas–pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi, dan tekstil–bisa memberikan manfaat tinggi pada pembangunan.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan sumber daya alam melimpah, yang bisa dimanfaatkan secara bijak untuk mendukung ekonomi sirkular. Dengan demikian, hal ini menjadi upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Ubah paradigma

Kegiatan pengelolaan sampah oleh Nestle Indonesia.
Kegiatan pengelolaan sampah oleh Nestle Indonesia. (dok. Nestle)

Related Topics