Dari IKN sampai Energi, Jokowi Promosikan Investasi RI di Forum APEC
Ekonomi Indonesia tumbuh baik dengan banyak potensi bisnis.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia sebagai tujuan tepat untuk menanamkan investasi. Hal itu ia ungkapkan di hadapan para pebisnis dan investor dalam APEC CEO Summit, di San Fransisco, Amerika Serikat, Kamis (16/11) waktu setempat.
Presiden mengatakan bahwa salah satu yang membuat Indonesia dinilai menarik sebagai tempat investasi yang tepat karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi tumbuh dengan baik, hingga 5 persen pada 2023 dan 5,1 persen pada 2024.
Selain itu, Indonesia miliki potensi yang besar, kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi terjaga, stabilitas politik terjaga. "Dan yang paling penting komitmen kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif,” ujar Jokowi seperti tertulis di laman Setkab, Jumat (17/11).
Ia mengajak para pebisnis di APEC untuk ikut serta dalam pembangunan di berbagai sektor yang sedang gencar dilaksanakan di Tanah Air. “Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan saya harap Bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat,” katanya.
Hilirisasi industri
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan sejumlah sektor prioritas yang bisa jadi peluang investasi menjanjikan. Salah satunya, adalah sektor hilirisasi industri, mengingat komitmen Indonesia dalam membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan keberadaannya sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar.
“(Kami) menargetkan memproduksi 600 ribu mobil listrik di tahun 2030, yang akan kami mulai tahun depan,” ujarnya.
Dengan demikian, Presiden berharap para pebisnis di forum APEC bisa jadi bagian dalam proses hilirisasi. Ia ingin para pebisnis APEC mengambil bagian besar di sektor hilirisasi industri kendaraan listrik ini, tentunya dengan beragam insentif dan fasilitas yang sudah disiapkan oleh pemerintah Indonesia.
Transisi energi
Presiden juga kembali mengungkap, transisi energi sebagai prioritas di Indonesia. Menuurtnya, saat ini Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt dan juga sedang membangun Green Industrial Park seluas 30 ribu hektare.
“Di mana untuk pengembangannya dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan,” ujar Jokowi.
Pembangunan IKN
Terakhir, sektor prioritas yang berpotensi menguntungkan pada investor adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam, IKN akan sangat menarik bagi para investor dari kalangan pebisnis APEC.
Ia meyakinkan para pebisnis APEC, bahwa pembangunan di IKN akan jadi investasi yang berkelanjutan dan bisa terus bertumbuh dari sisi ekonomi.
“Sekitar 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan,” kata Presiden.