Jokowi Ingin KIPI Bulungan Jadi Kawasan Industri Terbesar di Dunia
Industri hijau di KIPI Bulungan akan didukung energi hijau.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), di Bulungan, Kalimantan Utara, sebagai kawasan industri hijau terbesar di dunia. Kawaasan ini juga diharapkan menjadi masa depan industri energi hijau (green energy) di Indonesia.
“Nantinya ini dipersiapkan untuk pembangunan industri EV battery, yang pertama. Yang kedua, untuk pembangunan petrokimia, petrochemical. Kemudian yang ketiga, untuk pembangunan industri aluminium,” ujar Presiden saat meninjau KIPI, Selasa (28/2).
Menurutnya, kawasan ini tak hanya akan jadi tempat beroperasinya berbagai macam industri hijau, namun juga akan didukung oleh berbagai sumber energi yang ramah lingkungan. "Kita harapkan nanti didukung oleh energi hijau, oleh renewable energy, oleh hydropower dari Sungai Mentarang, Sungai Kayan di Kalimantan Utara,” katanya.
KIPI Bulungan mulai dibangun pada 21 Desember 2021 dengan investasi mencapai US$132 miliar. Konstruksi proyek ini ditargetkan rampung pada 2024, melalui kerja sama dengan Cina dan Uni Emirat Arab (UEA). Operasional KIPI Bulungan dimulai pada 2024 sampai 2029.
Produk ramah lingkungan
Kawasan industri seluas 13.000 hektare ini akan menghasilkan produk-produk berstandar ramah lingkungan yang bersaing secara global.
“Kita harapkan dengan kekuatan kompetitif seperti itu, energinya hijau, kemudian barang-barang produk yang dihasilkan juga produk-produk hijau. Inilah yang akan menjadi kekuatan Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara,” kata Jokowi.
Lebih dari itu, menurutnya, KIPI Bulungan akan menarik minat para pelaku industri hijau di Indonesia maupun dunia. “Semuanya akan berbondong-bondong ke sini, industri apapun yang berkaitan dengan green products pasti akan menengok kawasan ini,” katanya.
Terus memantau
Meski memiliki prospek yang begitu menggiurkan, pemanfaatan energi hija di kawasan ini akan dilakukan bertahap.
Oleh karena itu, Presiden menyampaikan akan terus mengawal dan memantau pembangunan yang dilakukan, agar tak meleset dari target yang ditetapkan. “Saya kira, kalau melihat di lapangan, kelihatannya, saya tadi tanya di lapangan, tidak ada masalah. Perizinan semuanya sudah komplet, sudah siap,” ujarnya.