Kadin Perkirakan Perputaran Uang Saat Libur Lebaran 2022 Capai Rp42 T
Prokes tetap harus ketat, agar kasus Covid tak melonjak.
Jakarta, FORTUNE – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Situmorang, mengatakan perputaran uang selama libur Lebaran 2022 diperkirakan akan berkisar Rp28-42 triliun.
“Dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang, dan rata-rata per keluarga tiga orang, maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp28 triliun, jika membawa Rp1,5 juta per keluarga, maka potensi perputaran di kisaran Rp42 triliun,” kata Sarman dalam sebuah keterangan yang dikutip pada Senin (2/5).
Ia mengatakan bahwa perkiraan uang yang berputar ini paling banyak mengalir di Pulau Jawa, dengan persentase sekitar 58 persen. Kemudian, diperkirakan akan menjalar hingga wilayah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, serta Papua.
Meningkatnya ekonomi dan produktivitas usaha masyarakat daerah
Dengan kondisi keuangan masyarakat yang masih dalam pemulihan akibat pandemi yang masih berlangsung, Sarman berharap perputaran uang ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha.
Menurutnya, perputaran uang ini dapat menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga dan berkontribusi menumbuhkan ekonomi nasional di kuartal II/2022, yang ditargetkan mencapai 7 persen. “Jika hal ini tercapai, tentu akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5-5,5 persen,” ujarnya.
Protokol kesehatan tetap harus disiplin dilakukan
Sarman juga mengingatkan bahwa saat ini pandemi belum dinyatakan menjadi endemi, sehingga masyarakat masih perlu waspada dalam berbagai aktivitas selama libur dan mudik lebaran 2022. Pelaku usaha juga berharap agar masyarakat tetap menaati protokol kesehatan, agar penyebaran Covid-19 dapat tetap terkendali.
“Disiplin kita semua sangat diharapkan, agar pasca liburan Idulfitri tidak terjadi kasus baru lonjakan yang akhirnya akan menghambat proses pemulihan ekonomi kita,” ujar Sarman.
Sementara, bagi masyarakat yang memang berdomisili di daerah, Sarman menyampaikan bahwa liburan Lebaran 2022 ini adalah sebuah momentum yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha, terutama untuk menjual berbagai makanan khas daerah, hasil kerajinan, hingga benda-benda khas daerah.
Libur mudik memang jadi momen peningkatan ekonomi
Sejalan dengan Sarman, pengamat ekonomi, Lana Soelistianingsih, sebelumnya juga menyampaikan bahwa mudik Lebaran dapat berdampak positif bagi perekonomian nasional, terlebih masyarakat daerah. “Dari dulu, ekonomi Lebaran, baik karena mudik atau meningkatnya permintaan masyarakat, mendukung sektor seperti ritel, transportasi, (maupun) perhotelan,” katanya seperti diberitakan Antara, Jumat (29/4).
Salah satu yang layak diapresiasi, menurut Lana, adalah pelonggaran kebijakan mudik dari pemerintah. Hal ini dinilai sebagai bentuk pemahaman pemerintah terhadap kebutuhan sosial masyarakat, walau protokol kesehatan tetap harus dijaga secara ketat, agar tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 yang dapat kembali memperburuk perekonomian nasional.