Jakarta, FORTUNE – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa sebab longsornya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) adalah curah hujan tinggi yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Basuki yakin bahwa longsor ini terjadi bukan karena gerakan tanah.
“Kita lihat vegetasi pohon-pohon pisang masih tegak berarti memang bukan gerakan tanah, tapi material longsor saja. Ini timbunan tinggi,” ujarnya kepada media, di Kabupaten Sukabumi, Jumat (5/4). “Kita lihat di sana longsorannya, ini bukan gerakan tanah, tapi memang longsoran, tanah timbunan pada saat pembangunan, karena curah hujan yang tinggi.”
Sementara itu, konstruksi tol pun dinilai masih baik, karena hanya satu titik saja yang longsor, bukan di seluruh jalan tol. "Nanti akan kita tes kalau aman jalur B ini dibuka untuk satu arah saja saat mudik dari Jakarta ke Sukabumi hari Senin (8/4). Nanti pulang arus balik juga satu arah," katanya.
Prioritas
Basuki mengatakan saat ini yang menjadi prioritas adalah memastikan jalur ini bisa dimanfaatkan untuk mudik Lebaran 2024, lewat pembukaan satu jalur khusus kendaraan golongan I (sedan dan minibus), dari arah Jakarta menuju Sukabumi.
"Tarif tolnya kita gratiskan, jadi masih tarif seksi I hingga Sukabumi," ujarnya.
Ia mengakui bahwa perbaikan permanen belum bisa dilakukan cepat, karena memang butuh waktu dua hingga tiga bulan pengerjaan. Apalagi, banyak pekerja konstruksi yang sudah pulang ke kampung halaman. Meski begitu, perbaikan temporer bisa dilakukan dua hingga tiga hari, sehingga jalur ini bisa membantu memecah kemacetan di jalur Cigombong.
“Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk bisa dibuka satu arah dari arah Jakarta ke Sukabumi. Untuk arus balik juga nanti akan satu arah dari arah Sukabumi ke Jakarta. Akan diupayakan agar Senin atau Selasa dapat dibuka. Setelah itu akan ditangani secara permanen setelah Lebaran, kira-kira 2-3 bulan penanganannya,” ujar Basuki.
Sebelum uji coba dilakukan, saat ini pengguna jalan tol yang menuju Sukabumi, masih bisa melewati seksi satu dari Ciawi ke Cigombong. Bagi pengguna jalan dari arah Jakarta menuju Sukabumi dapat keluar melalui Gerbang Tol Cigombong, sedangkan pengguna jalan dari arah Sukabumi dapat melewati Gerbang Tol Cigombong untuk menuju ke arah Jakarta.
Terjadinya longsor
Sebelumnya, Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada, mengungkapkan bahwa lokasi longsor yang terjadi di Tol Bocimi KM 64 masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah yang ditandai warna kuning pada peta gerakan tanah.
Adapun pemicu gerakan tanah dapat berupa getaran atau gempa bumi, curah hujan, aktivitas manusia, dan infiltrasi air ke dalam lereng.
“Longsor diduga terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi," ujar Oktory, seperti dikutip Antaranews, Kamis (4/4).
Longsor di KM 64-600 A Tol Bocimi, terjadi pada Rabu (3/4) jam 20.00 WIB, dan menyebabkan satu mobil berisi dua penumpang terperosok ke lubang, dan dua mobil lainnya mengalami kecelakaan tunggal akibat menghindar dan menabrak median jalan.
Belum ada kabar jatuhnya korban jiwa, namun dua orang diketahui mengalami luka dan sudah mendapatkan perawatan di RSUD Sekarwangi-Cibadak.