NEWS

Mengenal Middle Income Trap: Pengertian, Penyebab dan Solusinya

Negara berpenghasilan menengah tapi sulit naik menjadi maju.

Mengenal Middle Income Trap: Pengertian, Penyebab dan SolusinyaIlustrasi pembangunan ekonomi, Jumat (10/12/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
30 March 2023

Jakarta, FORTUNE – Indonesia harus bisa segera keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap, untuk menjadi sebuah negara maju. Apalagi, kondisi ini telah dialami Indonesia selama 30 tahun terakhir. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan, selama 20 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada di kisaran 4,01 persen. Ekonomi Indonesia baru beranjak di atas 5 persen pada 2022.

“Kami menyampaikan dalam skenario yang disusun oleh Bappenas, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai 6 persen agar kita mampu graduasi dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap, karena kita sudah 30 tahun di middle income trap,” katanya dalam keterangan pers Selasa (29/3).

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud istilah middle income trap? apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana cara menghadapinya? Melansir sejumlah sumber, berikut ini ulasannya. 

Pengertian

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Menyadur dari Bank Dunia, istilah middle income trap mulai populer sejak 2007. Istilah ini merujukan pada sebuah situasi, di mana suatu negara berhasil mencapai peningkatan dari segi ekonomi yakni berada pada tingkat menengah namun sayangnya terjebak pada level yang sama. Alhasil, negara tersebut kesulitan untuk menjadi negara maju atau memiliki high income.

Kondisi ini banyak terjadi pada negara berpendapatan menengah yang tak mampu bersaing dengan negara berpenghasilan lebih rendah, yang bergantung pada sumber daya alam dan murahnya tenaga kerja. Di sisi lain, negara tersebut juga tidak mampu bersaing dengan negara maju yang memiliki kualitas manusia dan teknologi tinggi.

Faktor pemicu

Ilustrasi: pembangunan infrastruktur
Shutterstock/ JooFotia

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.