Jubir Kemenkes: Mudik Lebaran Menguji Kesiapan Indonesia Menuju Endemi
Vaksinasi booster digencarkan demi menekan level penularan.
Jakarta, FORTUNE – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan mudik Lebaran 2022 menguji kesiapan Indonesia dalam mengubah situasi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Pada momentum ini, laju kasus Covid-19 diharapkan secara konsistenharus tetap terkendali.
“Kalau kita mau menuju posisi yang kita sebut sebagai endemi, kita harus konsisten. Penularannya tetap rendah, angka positif tetap rendah, kasus juga lebih sedikit, kasus kematian juga rendah,” ujarnya dalam diskusi “Balada Booster dan Mudik Lebaran” di kanal YouTube Setjen DPR RI, Kamis (7/4).
Siti Nadia mengatakan pemerintah menerapkan target vaksinasi dosis ketiga sebesar 30 persen hingga akhir Mei 2022. Hal ini akan diharapkan mampu menekan level penularan serendah mungkin di masyarakat. “Karena kita tahu tadi, kecenderungan peningkatan kasus selalu terjadi pada mobilitas yang tinggi,” ujarnya.
Pemerintah anjurkan vaksin penguat bagi pemudik
Pemerintah sudah menerapkan sejumlah relaksasi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan berbagai kebijakan. Menjelang mudik Lebaran, pemerintah bahkan menambahkan beberapa syarat lagi yang berkaitan dengan pemberian vaksinasi, seperti bebas tes antigen dan PCR bagi yang sudah menerima vaksin penguat.
“Sebenarnya kan kemarin kita sudah bebas dosis kedua full, sudah tidak perlu PCR sama antigen, karena jumlah orang yang (melakukan) mobilitas itu kita lihat cukup dengan proteksi dua dosis. Tapi, karena kita bayangkan 80 juta yang akan bermobilisasi, maka harus menaikkan proteksinya. Makanya, vaksin penguat kami dorong ke depannya,” tutur Nadia.
Kemenkes memastikan ketersediaan vaksin
Kemenkes pun memastikan ketersediaan vaksin penguat, demi kelancaran mudik Lebaran 2022. “Kami memastikan ketersediaan vaksin. Jadi, kalau pun ada daerah yang mungkin sudah mulai menipis, kami yakinkan bahwa kami akan segera mengisi ulang dan mendistribusikan (vaksin),” ujarnya.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan proteksi bagi 80 jutaan masyarakat yang diperkirakan akan mudik. Tren peningkatan vaksinasi dosis ketiga pun menguat yang tadinya 300-400 ribu orang per hari, kini menjadi 700-760 ribu orang.
Berdasarkan data Kemenkes, Kamis (7/4), jumlah masyarakat yang sudah menerima dosis ketiga mencapai 26,8 juta orang.
Masyarakat diimbau vaksinasi booster segera
Nadia mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi penguat sesegera mungkin, bila memang sudah mendapat undangan dari pemerintah, seperti tertera di aplikasi PeduliLindungi. Hal ini diperlukan agar perjalanan para pemudik bisa menikmati kenyamanan selama perjalanan.
“Jangan sampai di tengah jalan merasakan efek samping demam, mual, ya kan enggak enak banget. Padahal, kita mau menikmati mudik dan berkumpul dengan keluarga,” kata Nadia.
Selain itu, menurut Nadia, vaksinasi dibutuhkan untuk melindungi orang di luar diri kita, terutama yang sudah berusia lanjut dan memiliki berbagai penyakit bawaan–seperti jantung, darah tinggi, atau ginjal. “Ini yang harus kita lindungi, karena kita kumpul sama-sama,” ucapnya.