Pfizer dan Moderna Naikkan Harga Vaksin di Uni Eropa
Efektifitas kedua vaksin tersebut mencapai 96%.
Jakarta, FORTUNE - Dua produsen vaksin Covid-19, Pfizer dan Moderna, menaikkan harga vaksinnya dalam kontrak baru dengan Uni Eropa. Kesepakatan ini mencakup 2,1 miliar dosis hingga 2023 dengan tingkat kemanjuran yang lebih tinggi daripada vaksin keluaran AstraZeneca dan Johnson & Johnson sesuai uji coba Fase III.
Fortune.com memberitakan bahwa vaksin berbasis mRNA dari Pfizer dan Moderna mungkin tidak cukup efektif dalam mengurangi penularan varian Delta yang menyebar dengan lebih pesat dari varian sebelumnya. Namun, data yang tersedia dari berbagai negara menunjukkan efektivitas kedua vaksin tersebut mencapai 96% dalam mencegah rawat inap dan kematian akibat infeksi varian Delta.
Sementara, Pfizer dari Uni Eropa akan mendapatkan sekitar US$23,16 per dosis. Nilai ini meningkat dari harga sebelumnya, yakni US$18,41. Sedangkan, Moderna melonjak dari US$22,60 menjadi US$25,50. Pfizer sendiri memperkirakan penjualan global untuk vaksin Covid-nya dari US$26 miliar pada 2021 menjadi US$33,5 miliar.
Menurut reuters.com, kenaikan harga ini menyusul pernyataan komisi Eropa pada (27/7) yang menargetkan vaksinasi penuh setidaknya 70% dari populasi orang dewasa pada akhir musim panas. Kampanye vaksin UE dimulai dengan awal yang lambat dibandingkan dengan negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat karena keterlambatan pengiriman dosis vaksin.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyatakan bahwa UE sekarang berada di antara para pemimpin dunia. "Proses mengejar ketertinggalan sangat berhasil, tetapi kita perlu terus berusaha," katanya dikutip reuters.com.