Polemik Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Campur Olahraga dan Politik
Kehadiran Timnas Israel U-20 sempat dipersoalkan.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi polemik keikutsertaan Tim Nasional (Timnas) Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa Indonesia–sebagai anggota dari federasi sepakbola internasional (FIFA)–tidak boleh mencampuradukan urusan olahraga dengan kepentingan politik.
“Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat,” ujarnya dalam keterangan pers yang disampaikan Selasa malam (29/3).
Jokowi mengingatkan bahwa proses Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah melalui berbagai tahapan seleksi yang panjang. Bahkan, di proses akhir, Indonesia berhasil mengalahkan Brasil dan Peru yang juga mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.
“Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia, karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, penyelenggaraan event olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia,” kata Jokowi.
Prinsip
Jokowi mengatakan, Indonesia tetap konsisten memperjuangkan serta mendukung kemerdekaan Palestina. “Ini sesuai dengan konstitusi, menolak penjajahan dalam bentuk apapun dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, forum multilateral, maupun forum internasional lainnya,” ujarnya.
Indonesia, kata Jokowi, akan selalu mendukung penyelesaian two-state solution negara Israel dan negara Palestina merdeka. Duta Besar Palestina untuk Indonesia juga memahami bahwa FIFA punya aturan yang harus ditaati anggotanya, sehingga solusi terbaik akan selalu diupayakan oleh pemerintah maupun Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Saya telah mengutus Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir, untuk bertemu dengan tim FIFA, untuk mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik,” kata Jokowi.
Ketua PSSI bertemu FIFA
Menteri BUMN yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, siap berangkat ke Doha, Qatar, untuk bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pertemuan itu sendiri dirancanakan akan digelar pada Rabu (29/3) ini .
Dalam pertemuan, Erick akan mendengar penjelasan terkait pembatalan pengundian fase grup Piala Dunia U-20 yang menurut rencana akan digelar di Bali 31 Maret nanti. Setelah itu, “Mungkin saya baru bisa mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian yang terbaik," katanya dalam keterangan pers, Selasa malam (28/3).
Penolakan
Piala Dunia U-20 sedianya akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023. Beberapa stadion yang akan digunakan, antara lain I Wayan Dipta di Bali, Gelora Bung Tomo Surabaya, Gelora Bung Karno Jakarta, Manahan Solo, Si Jalak Harupat Bandung, dan Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Namun, dalam perkembangannya, keikutsertaan Timnas Israel menuai banyak penolakan, bahkan dari sejumlah pejabat publik, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Penolakan dari Koster pun membuahkan sikap balik dari FIFA dalam bentuk pembatalan pengundian fase grup di Bali. Padahal, sebelumnya Koster sudah menandatangani government guarantee yang siap menjadi tempat penyelenggaraan ajang olahraga dunia tersebut.
Menanggapi hal ini, anggota Komite Eksekutrif PSSI Arya Sinulingga, menyayangkan sikap Koster yang kemungkinan menjadi alasan FIFA membatalkan pengundian di Bali. “PSSI menghargai itu. PSSI dalam posisi penyelenggara. Pertama mereka nolak kehadiran dan drawing. Akhirnya juga kita susah, tidak bisa untuk meminta tetap bisa di sana,” ujarnya dalam keterangan (27/3).