Sandiaga Minta InJourney Kaji Ulang Rencana Penghapusan WSBK
WSBK diadakan untuk tingkatkan kunjungan wisman ke Lombok.
Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, meminta PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney mengkaji ulang rencana penghapusan ajang balap World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.
Alasannya, event seperti WSBK berkelas internasional dan mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Sirkuit Mandalika, Lombok. “Dengan adanya event lebih banyak di Mandalika, kita harapkan justru Mandalika semakin tumbuh dan berkembang,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing, Senin (19/6).
Menurutnya, penyelenggaraan event WSBK bersifat business to business (B2B). Oleh sebab itu, kerugian penyelenggara seharusnya bisa diminimalisir dengan pengelolaan acara yang matang, profesional, dengan perhitungan yang tepat.
Ciptakan IP asli Indonesia
Ia berharaop, agar di masa depan, Indonesia bisa menciptakan agenda besar lainnya serta tidak lagi bergantung pada perhelatan balap internasional dari jenama di luar Indonesia. “MotoGP, World Superbike, ini IP (Intellectual Property) luar negeri. Kenapa kita nggak bikin IP sendiri?” katanya.
Kemenparekraf terus mendorong terciptanya IP baru yang lahir di Indonesia. Ia berharap, agar IP berkelas internasional semacam itu bisa menjadi agenda global sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Kerugian Rp100 miliar
Wacana penghapusan WSBK awalnya disampaikan oleh Direktur Utama InJourney, Donny Oskaria, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI. Ia melaporkan bahwa gelaran ini menyebabkan kerugian bagi InJourney sebagai perusahaan, dengan nilai mencapai Rp100 miliar.
Ajang WSBK, menurut Donny, tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor. "WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," katanya.
Diketahui, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), anak perusahaan InJourney yang dipercaya mengelola Pertamina Mandalika International Circuit, kini memiliki utang Rp4,6 triliun. Kewajiban tersebut terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun yang harus segera diselesaikan, dan utang jangka panjang Rp3,4 triliun.
Pemda NTB ajukan diri
Kabar tersebut turut direspons Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah. Menurutnya, hal itu bisa dimaklumi dari sisi entitas bisnis. Namun, jika hal ini dilontarkan dalam kapasitas InJourney yang menaungi perusahaan-perusahaan negara di sektor pariwisata, maka hal tersebut dianggap langkah keliru.
Ajang balap internasional, baik WSBK maupun MotoGP, dihadirkan untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Lombok dan menciptakan satu destinasi pariwisata baru sekelas Bali. “Penyelenggaraan boleh saja rugi, tapi sigma atau dampak keseluruhan terhadap ekonomi, ini yang harus dipertimbangakan dan dijadikan acuan,” ujar Gubernur NTB seperti dikutip Antara, (17/6).
Oleh sebab itu, pemerintah NTB siap mengajukan diri untuk mengelola Sirkuit Mandalika. “Ketimbang menghapus WSBK, ayo dievaluasi dari sekarang masalahnya apa, kenapa sponsor nggak mau mendukung, bikin tim yang lebih agresif dan melaksanakan event karena gairah, bukan karema semata kewajiban dan memaknainya sebagai beban,” ujarnya.