Teuku Riefky Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif Kabinet Merah Putih

Jakarta, FORTUNE – Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto resmi memecah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi dua, yaitu Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Adapun, Kementerian Ekonomi Kreatif akan dipimpin oleh menteri terpilih adalah Teuku Riefky Harsya. 

Teuku Riefky Harsya bukanlah sosok baru di dunia politik Indonesia. Pria yang lahir dan besar di Aceh ini adalah kader senior di Partai Demokrat yang telah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) selama empat periode berturut-turut sejak 2005.

Riefky yang memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Pemerintahan dan Manajemen Publik ini memulai perjuangan politiknya dengan turut serta bergabung dalam Relawan SBY pada 2000.

Ia juga mengumpulkan KTP pendirian Partai Demokrat (2001) dan cukup aktif dalam kepengurusan Partai Demokrat di DPC Jakarta Pusat (2002-2005). Sementara itu, di DPP Partai Demokrat, Riefky berproses dengan berbagai jabatan yang berjenjang dari bawah sampai jabatan strategis dalam 15 tahun terakhir.

Ia dikenal sebagai sosok yang proaktif dalam mengimplementasikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur, terutama yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi non-pemerintah yang fokus pada pengembangan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

Dalam perannya sebagai menteri, Teuku Harsya berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia percaya bahwa partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Visi dan komitmennya untuk mengatasi isu-isu lingkungan, digitalisasi pemerintahan, serta peningkatan kualitas pendidikan menjadi fokus utama dalam kebijakannya.

Teuku Riefky Harsya adalah pengalamannya menempuh pendidikan militer di College of Vermont (US Army rotc) Norwich University, Amerika, untuk mendapatkan gelar sarjana Mass Communication.

Menurut situs resmi Partai Demokrat, Teuku menamatkan pendidikan militer di Amerika tahun 1994, dan mendapatkan tawaran dari Danjen Kopassus saat itu untuk masuk menjadi anggota TNI dan bergabung dalam Komando Elit Indonesia ini. Namun, ia menolaknya dan memilih untuk mengabdi dari luar ketentaraan.