NEWS

Ini Cara Manajer HiteJinro Mengoplos Somaek Alias Soju Bomb

Tidak ada rasio ideal, karena semuanya bergantung selera.

Ini Cara Manajer HiteJinro Mengoplos Somaek Alias Soju BombIlustrasi Kota Seoul, Korea Selatan, pusat mixology di negeri Korea. 123RF.
20 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Soju dan bir masih menjadi minuman beralkohol paling populer di Korea Selatan. Tahun lalu saja, orang Korea dewasa rata-rata mengonsumsi 52,9 botol soju atau sekitar satu botol per pekannya, dan 82,9 botol bir. 

Data tersebut dirilis oleh Layanan Pajak Nasional dan Layanan Kepabeanan Korea--dikutip dari The Korea Herald. Dalam ukuran volume, total 825,8 juta liter soju dan 1,79 miliar liter bir didistribusikan melalui pabrik-pabriknya di negara tersebut tahun lalu. Sementara dalam satuan botol, orang Korea menghabiskan 2,29 miliar botol soju dan 3,59 miliar botol bir pada tahun yang sama.  

Terkhusus soju, popularitasnya tidak semata-mata menjadi monopoli masyarakat Korea. Ekspor produk budaya negeri tersebut, yang kesohor dengan sebutan Hallyu atau gelombang demam budaya Korea, membuka jalan bagi kepopuleran soju di negara-negara baru, terutama via film dan serial televisi. Indonesia juga mengadaptasi banyak hal dari budaya Korea, termasuk konsumsi soju. Apalagi sejak restoran Korea mulai menjamur di Tanah Air. 

Data dari Statista pun menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, tingkat konsumsi soju di Indonesia selalu naik, dan diproyeksikan akan terus tumbuh hingga lebih dari 5 persen hingga lima tahun ke depan. 

Nah, karena budaya konsumsi minuman beralkohol telah mendarah daging dalam masyarakat Korea selama ratusan tahun, mereka pun jadi punya keasyikan tersendiri dalam menikmati soju. Ini juga tentunya berkaitan dengan erat kebiasaan menenggak minuman beralkohol bersama orang lain dalam suatu latar sosial. 

Salah satu cara menikmati soju itu dikenal dengan sebutan somaek, sebuah istilah yang sebetulnya merupakan portmanteau langsung dari kata soju dan maekju yang dalam bahasa Korea berarti bir. Dengan kata lain, somaek merupakan versi minuman oplosan di Korea yang berisi soju dan bir. 

Karena ini minuman oplosan, Anda pasti berpikir ada rasio ideal yang dapat menghasilkan campuran lezat. Namun, sebenarnya, tidak ada patokan umum untuk somaek. Bergantung pada peraciknya saja. Boleh 3:7 alias 30 persen soju dan 70 persen bir; atau 4:5; atau 1:2. Terserah. Prinsipnya: mencampur soju dengan bir membuat somaek terasa nyaman di lidah. Oplosan itu sanggup menutupi kuatnya sengatan soju sekaligus menjaga kekhasan rasa bir dingin.

Begitu pun mereknya. Tidak ada dasar penting untuk hanya memakai brand ini atau itu. Hanya saja, merasakan kultur itu langsung dari negerinya menjadi semacam kewajiban. Dan karena Fortune Indonesia mencicipi somaek langsung di jantung mixology Korea, yakni Seoul, dengan sponsor dari HiteJinro, maka kami berkesempatan untuk merasai campuran soju Jinro, dan bir Terra, yang diproduksi perusahaan yang sama. 

Berlaku sebagai sang peracik malam itu adalah manajer urusan bisnis HiteJinro untuk wilayah Asia Tenggara, Byung Jun Yu, yang sempat berseloroh, “Jika Anda ditanya orang tentang minuman oplosan ini, Anda harus banggga karena pernah diajari oleh orang HiteJinro.” Harus diakui, sosok murah senyum lulusan kampus Amerika itu begitu bersemangat untuk menyajikan somaek autentik Korea kepada para tamunya.

Lalu bagaimana menyiapkannya? Yang pertama Jun lakukan adalah membariskan gelas untuk somaek sebanyak orang yang akan meminumnya. Kemudian, pria berusia 31 yang pernah menjalani wajib militer selama dua tahun bersama seorang anggota dari 2PM, boy band Korea, itu menuangkan soju dan bir bergantian ke seluruh gelas dengan rasio yang dia pilih sendiri. 

Pada proses selanjutnya, dia mengambil sepasang sumpit logam, memasukkan salah satu sumpit itu ke dasar gelas, dan memukul sumpit itu sekali dengan sumpit satunya seakan-akan sedang memukul kentongan. Ketika adegan itu muncul, sedikit pusaran air tercipta di hadapan kami. Dengan demikian, soju dan bir telah tercampur sempurna. 

Untuk tahap kedua pengoplosan, Jun masih menerapkan SOP yang sama. Hanya, kali ini dia mengganti gerakan pamungkasnya: tadinya dengan sumpit, sekarang dengan sendok. Dan untuk adegan kali ini, dia melakukannya dengan sedikit ekstrem. Sendok itu dimasukkan ke dalam gelas dengan gerakan seakan-akan menancapkan belati ke permukaan meja. Suara logam yang beradu dengan gelas nyaring mengudara, dan menghasilkan pusaran air yang sama dengan sebelumnya. Somaek pun siap diluruhkan ke kerongkongan.

Nah, yang unik adalah somaek biasanya justru dikonsumsi di restoran yang menghidangkan masakan Korea, bukan club atau bar khusus. Rumah makan dengan menu barbecue Korea, atau kedai penjual ayam goreng biasanya jadi pilihan untuk menikmati somaek. Namun, jangan kaget dengan fakta ini: tidak akan ada yang membuatkan somaek untuk Anda karena semuanya harus diracik sendiri.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.