NEWS

Minum Soju Pun Ada Tata Kramanya

Hierarki sosial sangat penting.

Minum Soju Pun Ada Tata KramanyaIlustrasi rumah minum. 123RF
19 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Orang Korea Selatan dikenal doyan mengonsumsi minuman beralkohol. Itu tergambar pada sejumlah statistik, seperti bisa ditengok pada data Euromonitor Internasional dan OECD.

Dalam produk budaya populer, kebiasaan minum-minum orang Korea pun terawetkan pada beragam film, seperti salah satunya Past Lives (2023), yang mengetengahkan beberapa adegan minum bersama—di antaranya berisi dialog seorang tokohnya berteriak, "mari kita minum soju sampai tumbang!"

Meski data OECD, seperti dikutip The Korea Herald, menunjukkan orang Korea tidak lagi minum sebanyak sebelumnya, itu tidak serta-merta menghapus catatan merah tentang buruknya masalah konsumsi minuman beralkohol di dalam negeri—sebagiannya berkat kultur minum berlebihan dan tekanan sosial yang kuat untuk ikut serta dalam kebiasaan tersebut. 

Contoh dari budaya ini terekam pada acara makan dan minum bersama para kolega kantor, dan biasanya disertai dengan konsumsi alkohol. Orang setempat menyebut aktivitas tersebut hoesik. Dalam kultur kerja Korea, hoesik, yang biasanya dibayari oleh kantor, sesungguhnya bermanfaat untuk bisa saling tahu satu sama lain (terutama antara bos dengan anak buah), membicarakan urusan pekerjaan dengan sedikit rileks, dan memperkuat teamwork

Walaupun kelihatannya mudah disepelekan, tapi acara hoesik sebenarnya berstatus serius karena dapat membuka jalan bagi promosi jabatan dan evaluasi kerja yang baik. Jika Anda menafikan undangan untuk menghadiri hoesik, atasan Anda kemungkinan akan kecewa berat. 

Sudah begitu, jika Anda sudah berada di suatu tempat untuk hoesik, dan bersiap untuk menenggak minuman beralkohol, yang biasanya adalah soju, ada etiket unik yang mesti Anda patuhi. 

Misalnya, orang termuda dalam rombongan wajib menuangkan minuman ke gelas para seniornya. Sebaliknya, para senior pun boleh berlaku timbal balik dengan menuangkan minuman ke orang yang lebih muda.

Selain itu, saling bertatapan ketika minum dipandang tabu dalam kultur minum-minum di Korea. Orang cenderung untuk mengalihkan wajahnya saat minum. 

Namun, bukan hanya itu saja konvensinya. Manajer HiteJinro--produsen soju Jinro dan bir Terra--untuk wilayah Asia Tenggara, Hyung Jun Yu, mengatakan ada sejumlah hal yang mesti dipahami dalam kultur minum soju yang dilakukan dalam latar sosial di Korea.

Di hadapan sejumlah wartawan di sebuah restoran Korea di Seoul, Korea Selatan, dia menyebut beberapa hal yang hendaknya dipatuhi saat berada dalam jamuan soju dengan latar formal. Simak apa saja yang harus diingat-ingat:

Sadari hierarki

Orang Korea tidak bisa melupakan adanya orang dengan kedudukan 'lebih tinggi' dalam sebuah hubungan. 
Ada penghormatan terhadap mereka yang lebih tua, dan ini acap kali tecermin pada saat acara makan-makan. Orang lebih tua biasanya didahulukan untuk mengambil makanan.

Namun, saat minum soju, aturannya berbalik. Orang dengan jabatan lebih tinggi menuangkan minuman ke orang dengan jabatan lebih rendah. 

Saat menerima minuman, pegang sloki dengan dua tangan. 

"Jangan lupa untuk menutup label kemasan dengan tangan saat menuang minuman," kata Jun. 

Kemudian, anggukkan kepala sedikit saat menerima minuman sebagai tanda penghormatan. Namun, Anda tidak perlu memedulikan aturan ini jika minum dengan kawan dekat. 

Palingkan wajah ketika minum di hadapan bos atau orang lebih tua

Nah, setelah soju telah dituangkan ke dalam sloki Anda, selanjutnya apa? Langsung meneguknya? Nanti dulu. Pikirkan dulu posisi Anda. Jika Anda langsung minum tanpa pikir panjang, menenggak soju dan mengarahkan dagu dan hidung Anda ke arah bos atau orang lebih tua, hal tersebut dipandang sangat tidak sopan.

Posisi yang benar adalah menolehkan wajah ke samping dan meminum soju Anda sambil menutupi sloki dengan sebelah tangan. 

"Kalau Anda minum dengan teman dekat, lupakan aturan ini," ujar Jun. 

Tenggak habis sloki pertama

Soju pas dinikmati dengan seteguk demi seteguk. Namun, khusus untuk sloki pertama, Anda harus langsung menghabiskannya dalam sekali tenggak. Setelah itu, Anda bebas untuk memilih tempo mengonsumsinya. 

Jangan biarkan gelas orang lain kosong

"Kalau Anda membiarkan sloki orang lain kosong, Anda berarti tidak perhatian," kata Jun. 

Biasanya, Anda tidak mengisi sendiri sloki Anda. Akan ada orang lain yang melakukannya untuk Anda. 
Minum soju itu masalah timbal-balik. Sekali Anda ditawari, Anda akan melakukan hal yang sama ke orang lain. Aturannya sederhana: jangan menuangkan soju ke sloki Anda sendiri. 

Mulailah mengisi sloki orang yang lebih tua (atau jabatannya lebih tinggi), lalu lanjut ke 'kasta' yang lebih rendah. Lalu, minta orang lain untuk mengisi sloki Anda. Jika Anda menuangkan sendiri soju ke gelas Anda, itu dianggap tidak sopan. 

"Ini biasanya yang bikin kami mabuk berat. Sebab, acara minum jadi tidak kunjung selesai," ujar Jun. 

Bagaimana jika ada ajakan bersulang?

Nah, jika ada ajakan bersulang, posisi sloki tertinggi dipegang oleh orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi. Orang paling muda atau jabatannya paling rendah dalam jamuan itu pasti akan memosisikan slokinya pada level paling rendah ketika bersulang. 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.