NEWS

69% Kelas Menengah Pangkas Pengeluaran Demi Judol

Uang makan dipangkas demi deposit judol.

69% Kelas Menengah Pangkas Pengeluaran Demi JudolTangkapan Layar Konferensi Indonesia Industry Outlook 2025
24 October 2024

Jakarta, FORTUNE - Pemberantasan judi online (judol) di Indonesia menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga keamanan digital dan moralitas masyarakat. Judol tersebar luas melalui berbagai platform digital, telah meresahkan banyak pihak karena dampak negatifnya, mulai dari masalah sosial hingga ekonomi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode Juli 2023 – Oktober 2024, Budi Arie Setiadi, menyebut Kominfo sudah memblokir 800.000 situs judol. Menurutnya, pada Januari-Maret 2024 saja, masih ada transaksi judol sebesar Rp100 triliun dan dampaknya meluas di masyarakat.

Riset terbaru dari Inventure 2024 menunjukkan dampak judi online terhadap kelas menengah di Indonesia. Berdasarkan survei ini, terungkap bahwa 14 persen dari kelas menengah pernah terlibat dalam judi online (judol). Dari mereka yang terlibat, 69 persen harus mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk digunakan deposit situs judol.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pengeluaran rumah tangga yang paling banyak dipotong oleh mereka yang bermain judol adalah uang rokok (79 persen), uang makan (72 persen), dan uang liburan (72 persen).

“Angka 14 persen ini lumayan tinggi untuk negara sebesar Indonesia dengan populasi top 4 dunia. Sebagai pembanding, di Amerika pengguna judi online sudah menyentuh angka 19 persen. Sehingga kita sudah tidak bisa main-main lagi terhadap judol ini,” ucap Dr. Megawati Simanjuntak, pakar Ilmu Konsumen IPB University dalam konferensi Indonesia Industry Outlook 2025.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.