ASDP Andalkan Digitalisasi Untuk Urai Antrean di Pelabuhan Saat Mudik
Tiket digital diharapkan dapat kelola antrean.
Jakarta, FORTUNE – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menperkirakan saat musim mudik Lebaran, biasanya ada dua rute yang rawan antrean panjang, yakni jalur Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Oleh karenanya, perseroan akan mempersiapkan sistem tiket elektronik atau e-ticketing untuk mengurai antrean di pelabuhan.
“Sosialisasi memang masih berjalan. Namun, kalau sedang high session ada saja masyarakat yang belum tahu kalau sudah tidak bisa beli tiket langsung di pelabuhan. Padahal sudah tiga tahun dilaksanakan," kata Direktur Utama, Ira Puspadewi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan virtual, Selasa (29/3).
Ia menjelaskan ASDP sejak 2018 telah beralih ke pembayaran secara nontunai. Saat ini, pihaknya juga mengembangkan pemesanan tiket pre-journey. Sehingga, tidak ada lagi antrean orang membeli tiket di pelabuhan.
"Kami ada 34 pelabuhan, hampir semuanya telah diberlakukan digitalisasi dengan tiket digital. Harapannya, antrean bisa dikelola lebih baik," ujarnya.
Ia menjelaskan khusus untuk pelabuhan di Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk telah dikembangkan aplikasi Ferizy. Dengan begitu, orang sudah harus memiliki tiket sebelum masuk pelabuhan.
"Terbukti lebih lancar terutama di pelabuhan utama yakni Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk," katanya
Namun, aplikasi Ferizy belum dapat digunakan di semua pelebuhan. Untuk daerah lain, pemesanan dapat dilakukan digital lewat WhatsApp dan datang langsung. Namun, sistem pencatatannya tetap dilakukan secara digital. "Sekarang tidak ada tiket sobekan lagi," ujarnya.
Rencana IPO
ASDP Indonesia Ferry berencana menggelar penawaran umum perdana (IPO) sahamnya pada kuartal IV-2022. Penundaan dari rencana awal kuartal I-2022 memperhatikan fluktuasi pasar saat ini.
Dalam aksi tersebut, perseroan berencana melepas 25 persen saham melalui IPO pada kuartal III-2022. BUMN ini menargetkan perolehan dana IPO Rp3,5 triliun.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah kualitas dan kuantitas alat produksi, seperti armada dan dermaga. Selain itu, dana tersebut bakal dialokasikan untuk pengembangan bisnis anak usaha yang bergerak di bidang properti.
Tambah portofolio perseroan
Sebelum melakukan IPO, perseroan juga telah mengakuisisi saham PT Jembatan Nusantara (JN).
PT Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal feri swasta yang memiliki 53 unit kapal dan mengoperasikan enam lintasan Long Distance Ferry (LDF).
Akuisisi tersebut memperkuat portofolio ASDP dengan mendapatkan tambahan 53 unit armada dan mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF). Sehingga total kapal ASDP kini mencapai 219 unit.