NEWS

Hashim: Prabowo Tak Akan Menambah Utang Secara Mendadak

Prabowo disebut takkan menaikkan utang secara drastis.

Hashim: Prabowo Tak Akan Menambah Utang Secara MendadakCEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo saat bincang-bincang dengan pengurus Kadin di Menara Kadin, Senin (7/10). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia )
07 October 2024

Fortune Recap

  • Hashim Djojohadikusumo menegaskan Prabowo Subianto tidak akan tiba-tiba menaikkan atau menambah utang negara.
  • Indonesia patut berbangga karena rasio utang nasional masih di bawah 40 persen dari PDB, hasil kepemimpinan Jokowi dan Sri Mulyani.
  • Prabowo berencana menutup kebocoran anggaran untuk meningkatkan pendapatan negara sehingga penambahan utang dilakukan secara bertahap.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa presiden terpilih, Prabowo Subianto, tidak akan secara tiba-tiba menambah utang negara.

Hashim, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Kadin Indonesia, menekankan bahwa kebijakan terkait utang di bawah pemerintahan Prabowo akan diambil dengan hati-hati.

"Pak Prabowo tidak akan menambah utang nasional kita secara mendadak. Tidak akan ada kenaikan yang drastis," kata Hashim saat diskusi ekonomi di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10).

Ia juga menyebut bahwa Indonesia patut berbangga karena rasio utang nasional saat ini masih berada di bawah 40 persen dari produk domestik bruto (PDB), sebuah pencapaian yang diakui sebagai hasil dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hashim membandingkan situasi Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia, yang rasio utangnya mencapai 61 persen dari PDB, Filipina 57 persen, dan Thailand 54 persen.

"Ini prestasi dari Pak Jokowi dan Ibu Sri Mulyani, karena utang nasional kita sangat rendah," ujarnya.

Hashim menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada dalam kondisi under-leverage, artinya negara masih memiliki ruang untuk menambah utang karena batas maksimal yang ditetapkan undang-undang adalah 60 persen dari PDB.

Rencana Prabowo ke depan adalah menutup kebocoran anggaran untuk meningkatkan pendapatan negara, sehingga penambahan utang bisa dilakukan secara bertahap, sekitar 1-2 persen per tahun.

"Tidak benar kalau kita akan menambah utang nasional secara tiba-tiba. Penambahan itu akan dilakukan secara perlahan dan bertahap," ujarnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.