Pemerintah Kucurkan Rp1,913 Triliun untuk Program Merdeka Belajar 2021
Sebagian besar anggaran dialokasikan melalui LPDP.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp1,913 triliun untuk program merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM) di tahun ini. Program unggulan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp1,884 triliun.
Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Putut Hari Satyaka mengatakan, dana tersebut dialokasikan sebagian besar kepada LPDP yakni sebesar Rp1,254 triliun. Sementara sisanya Rp659 miliar sisanya disalurkan melalui Kemendikbudristek.
"Yang melalui Kemendikbudristek sendiri sudah meningkat cukup signifikan saat ini yang sudah teralokasi paling tidak Rp659 miliar," ujarnya dalam RDP di Komisi X, Kamis (10/2).
Puthut menjelaskan, MBKM merupakan salah satu program unggulan Kemendikbud ristek sejak tahun 2020 di samping program lainnya yang membutuhkan alokasi cukup besar seperti boptn beasiswa dosen dan kartu Indonesia pintar kuliah.
Pada 2021, anggaran program MBKM juga dialokasikan melalui LPDP dan Kemendikbudristek. Namun nilainya lebih kecil yakni Rp1,884 triliun.
Dari total tersebut anggaran yang disalurkan melalui LPDP adalah sebesar 1,594 triliun. Penggunanya antara lain untuk program magang bersertifikat kampus merdeka sebesar Rp578,88 miliar, studi independen bersertifikat kampus merdeka Rp43,11 miliar, kampus mengajar Rp340,18 miliar, dan pertukaran pelajar Rp244,10 miliar.
Ada pula progra wirausaha sebesar Rp58,54 miliar dan program mobilitas internasional sebesar 329,8 miliar Sementara yang disalurkan melalui Kemendikbud sebesar Rp290,4 miliar
"Realisasinya belum terlalu bagus masih di kisaran 55 persen hanya Rp880 miliar karena memang ini baru awal. Pada waktu itu baru dimulai atau diimpe bulan Juli. Jadi penyerapannya kurang bagus. Namun kita harap di 2022 ini menjadi semakin baik," jelasnya.
Realisasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka
Dirjen Dikti Kemendikbudristek Nizam mengatakan mekanis pendanaan anggaran di Kemendikbudristek dilakukan melalui berbagai agenda yakni pendanaan padanan atau matching fund, competitive fund, kewirausahaan, peningkatan kompetensi dosen, internasionalisasi institusi dan aktivitas MBKM.
Khusus untuk MBKM, ada empat kegiatan yang jadi sasaran utama yakni magang merdeka, mobilitas internasional mahasiswa Indonesia (IISMA), pertukaran mahasiswa, dan kampus mengajar.
Sepanjang 2021 program magang merdeka sudah dikuti 15 ribu lebih mahasiswa di mana 62,9 persen menyatakan puas, 18,2 persen sangat puas dan sisanya 19,08 kurang puas atau tidak puas.
Sebagai catatan, selain diselenggarakan Perguruan Tinggi masing-masing, Kemendikbudristek menyelenggarakan magang secara nasional untuk memfasilitasi mahasiswa di tempat-tempat kesohor.
"Karena perusahaan-perusahaan besar biasanya hanya melirik mahasiswa universitas besar. Karena itu kami menyelenggarakan secara nasional," jelasnya.
Kemudian mobilitas internasional mahasiswa Indonesia diikuti sekitar 900 mahasiswa di mana 50 persen menyatakan sangat puas, 45 persen puas, dan sisanya kurang puas.
Lalu, program pertukaran mahasiswa diikuti lebih oleh 8 ribu mahasiswa di mana 15 persen menyatakan sangat puas dan 57,9 persen menyatakan puas. Terakhir, program kampus mengajar diikuti 35 ribu mahasiswa di mana 39,6 persen menyatakan sangat puas dan 54,2 persen menyatakan puas.