Pendapatan Per Kapita Indonesia 2023 Naik Jadi Rp75 Juta
Jokowi yakin pendapatan per kapita 2033 Rp153 juta.
Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2023 naik menjadi Rp75 juta atau US$4.919,7. Angka tersebut naik dari 2022 yang mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9.
Tren PDB per kapita itu meningkat dibandingkan Rp62,2 juta 2021 dan Rp57,3 juta pada 2020. Bahkan, indikator tersebut juga telah melampaui catatan sebelum pandemi atau 2019 pada level Rp59,3 juta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memproyeksikan Pendapatan Per Kapita masyarakat Indonesia akan terus merangkak naik.
Berdasarkan hitungannya, pada 2033 pendapatan per kapita Indonesia dapat tembus Rp153 juta. Artinya, rata-rata pendapatan masyarakat indonesia per bulan menyentuh Rp12,7 juta.
“Artinya dalam 10 tahun lompatannya bisa dua kali lipat lebih, dimana fondasi untuk menggapai itu semua sudah kita mulai, pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing kita,” kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, tahun lalu.
Tidak berhenti di situ, Jokowi juga memproyeksikan dalam waktu 15 tahun dan 22 tahun sejak 2023 pendapatan per kapita masyarakat Indonesia melonjak masing-masing hingga Rp217 juta dan Rp331 juta.
“Berdasarkan International Institute for Management Development (IMD), daya saing kita di 2022 naik dari rangking 44 menjadi 34. Ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia,” ujarnya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia 2023 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp20.892,4 triliun tumbuh sebesar 5,05 persen.
Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan capaian 2022 yang tumbuh 5,31 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 13,96 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,83 persen.
Perekonomian Indonesia pada triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan 5,04 persen (yoy).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,33 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen PK-LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,11 persen.
Perekonomian Indonesia triwulan IV-2023 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 0,45 persen (qtq). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,81 persen.
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 39,13 persen.