Pertamina Lakukan Uji Lab, Bantah Pertalite Lebih Boros
Kontrol kualitas BBM dilakukan melalui 7 tahapan.
Jakarta, FORTUNE - Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan pihaknya selalu melakukan kontrol kualitas (quality control) dengan uji laboratorium untuk memastikan seluruh produk BBM yang dijual sesuai spesifikasi dan memenuhi standar yang telah ditentukan. Hal ini ia sampaikan untuk membantah isu bahwa kualtas BBM jenis Pertalite semakin buruk dan boros setelah pemerintah menaikkan harganya pada awal September lalu.
Menurut Irto, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memiliki setidaknya 7 tujuh proses quality control dimulai sejak produk BBM masuk ke tanki timbun di Fuel Terminal (TBBM) hingga tepat sebelum disalurkan menuju SPBU.
“Dalam tiap-tiap proses, produk BBM tersebut harus dinyatakan layak, memenuhi syarat atau standar spesifikasi yang ditentukan Dirjen Migas, jika uji sample tidak layak, tidak akan bisa keluar dari Terminal BBM,” jelas Irto dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (30/9).
Proses yang ia maksud dimulai sebelum BBM masuk tanki timbun di Fuel Terminal. Pada tahap ini, Pertamina terlebih dahulu memastikan produk BBM yang disuplai dari kilang ataupun impor memiliki certificate of quality.
Setelah dipastikan certificate of quality-nya, produk BBM yang disuplai lewat pipa akan diuji speknya selama pemompaan ke tanki timbun. vProses suplai melalui kapal juga dilakukan pengujian. Sebelum dipompa ke tanki timbun, produk BBM dalam kapal tersebut akan di uji dulu kelayakannya, jika sudah sesuai dengan spek, uji juga dilakukan selama pemompaan produk BBM dari kapal ke tanki timbun.
“Ini adalah tahap awal. Jadi sebelum sebuah produk BBM bisa benar-benar masuk ke tanki timbun, sudah ada beberapa proses Quality Control untuk memastikan produk yang disuplai kepada Fuel Terminal sesuai dengan spesifikasi dan standar untuk dijual kepada masyarakat,” lanjut Irto.
Kontrol kualitas tidak sembarangan
Proses quality control juga tetap dilakukan secara periodik saat penyimpanan di tanki timbun. Produk BBM secara berkala diuji tepat setelah proses pemompaan baik dari pipa kilang atau impor, hingga sebelum disalurkan ke mobil tanki. Sebelum mobil tanki dapat keluar dari Fuel Terminal BBM dan menuju SPBU tujuannya, produk BBM akan kembali diuji di pintu keluar.
“Jadi bisa dilihat, proses Quality Control ini tidak sembarangan, dilakukan periodik dan tahapannya sudah jelas. Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga dalam memastikan seluruh produk BBM yang akan dikonsumsi masyarakat ini sesuai spek, sesuai standar kualitas, dan layak digunakan,” imbuhnya.
Selain uji kualitas di Fuel Terminal, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan sebelum proses bongkar BBM dari mobil tanki hingga setelah seluruh produk BBM sudah tersalurkan ke tanki pendam SPBU.
“Di SPBU ini juga ada pengecekan, jika ada yang dirasa tidak sesuai spesifikasi, produk BBM tersebut akan diuji sample lagi di Fuel Terminal, tidak akan dijual, jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Pertamina berkomitmen seluruh produk BBM yang dijual di lembaga penyalur resminya sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan,” tandas Irto.