NEWS

Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Susut ke Bawah 40% Kurang dari 2 Tahun

Penurunan utang bikin pemerintah leluasa konsolidasi fiskal.

Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Susut ke Bawah 40% Kurang dari 2 TahunMenkeu, Sri Mulyani Indrawati. (dok. Kemenkeu)
26 August 2022

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sesumbar dapat menurunkan rasio utang pemerintah ke bawah 40 persen dalam waktu kurang dari 2 tahun. Dalam Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Kamis (26/8), ia mengatakan rasio utang bahkan sudah di level 37,91 persen.

Susutnya perbandingan utang dengan Produk Domestik Bruto (PDB) ini sejalan dengan makin baiknya kinerja APBN serta pulihnya perekonomian. "APBN kita mengalami eksposur dengan adanya defisit yang melonjak pada tahun 2020 dan 2021. Ssehingga rasio utang kita sempat meningkat dari 30 persen pada 2019 menjadi 40 persen pada tahun 2021," ujarnya.

Kondisi ini juga turut membuat Indonesia mendapatkan perbaikan peringkat utang dari Lembaga Pemeringkat Internasional The Standard and Poor's (S&P). Kemudian lembaga pemeringkat internasional lainnya seperti Moody's dan Fitch turut memberikan prospek positif terhadap ekonomi Indonesia ke depan.

"Hanya 30 negara yang memiliki perbaikan peringkat utang, sedangkan 161 negara lain mendapatkan penurunan peringkat. Sebanyak 109 negara prospeknya justru direvisi menjadi negatif," ucap Sri Mulyani.

Rasio utang sempat tembus 41 persen

Sebagai catatan, pada akhir Desember tahun lalu, Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah mencapai Rp6,91 kuadriliun dengan rasio terhadap PDB mencapai 41 persen. Nilai utang tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah, sedangkan rasionya terhadap PDB merupakan rekor tertingi dalam 16 tahun terakhir.

Berdasarkan komposisinya, sebesar Rp6,09 kuadriliun (88,15 persen) utang berupa Surat Berharga Negara (SBN). Sementara dalam bentuk pinjaman mencapai Rp 818,56 triliun (11,85 persen).

Meski demikian, jika mengacu pada Undang-Undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara, posisi utang itu masih jauh dari batas masksimal, yakni 60 persen terhadap PDB. Kini rasio utang kembali ke bawah 40 persen dan menurut Bendahara Negara, hal itu mencerminkan kecepatan pemulihan fiskal Indonesia dibandingkan berbagai negara di dunia. Sebab, bebarapa negara hingga saat ini masih mencatat peningkatan rasio utang pemerintah.

Sri Mulyani juga optimistis pemulihan ekonomi domestik akan terus berlanjut sehingga dengan momentum tersebut Indonesia akan mulai melakukan konsolidasi APBN untuk menjadi lebih sehat setelah bekerja sangat keras selama dua tahun terakhir.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.