Waspadai Obesitas Sejak Dini, Ini Tips Menghindarinya
Klaim penyakit stroke di Allianz Life capai 1.161 kasus.
Jakarta, FORTUNE - Penyakit Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Menurut NCD Risk Factor Collaboration (NCD-RisC) per 1 Maret 2024, sebanyak 6,53 persen laki-laki dewasa dan 16,58 persen perempuan dewasa di Indonesia mengalami obesitas.
Tidak hanya dialami oleh orang dewasa, obesitas juga mengintai anak-anak, dengan anak laki-laki di Indonesia mencapai 11,26 persen dan anak perempuan 10,30 persen pada periode yang sama.
Customer Claims Experience Manager Allianz Life Indonesia, dr. Elva Septiruliana, menjelaskan peningkatan itu berkaitan dengan semakin maraknya kebiasaan gaya hidup tidak sehat seperti sedentary lifestyle atau gaya hidup yang cenderung malas bergerak alias mager.
Selain itu, ada pula kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula dan lemak yang tinggi, hingga begadang yang bisa mengganggu ritme jam biologis tubuh hingga menimbulkan perubahan hormon yang akan mengganggu kerja insulin.
“Apabila kebiasaan seperti ini terus berlanjut, bukan hanya sekadar berpengaruh pada obesitas, tetapi juga meningkatkan berbagai risiko penyakit kritis lainnya, mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga stroke”, kata Elva melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (5/8).
Klaim penyakit stroke di Allianz Life capai 1.161 kasus
Menurut Kementerian Kesehatan, obesitas juga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah penyakit kritis lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Hal ini sejalan dengan jumlah klaim Asuransi kesehatan yang diterima Allianz Life Indonesia pada periode semester pertama 2024, dengan 1.499 klaim terkait penyakit jantung, 1.161 klaim terkait stroke, dan 898 klaim terkait penyakit diabetes.
Ia kembali menjelaskan kondisi penumpukan lemak berlebih di tubuh ini diakibatkan karena tubuh menerima asupan kalori lebih besar dibandingkan dengan yang dikeluarkan, dan itu berlangsung dalam jangka waktu lama.
Ini tips menghindari obesitas
Elva mengimbau masyarakat untuk aktif berolahraga, juga menjalani sejumlah tips berikut untuk menghindari obesitas:
- Mengatur pola makan
Mengalihkan konsumsi makanan olahan dan tinggi gula ke makanan serat tinggi yang membantu mengendalikan penyerapan gula darah, memilih protein rendah lemak, hingga memilih makanan dengan indeks glikemik rendah untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Ini bisa dilakukan, misalnya, dengan mengonsumsi protein rendah lemak, biji-bijian utuh, sayuran hijau, produk gandum utuh, dan air mineral sebagai minuman utama.
Selain itu, perhatikan ukuran porsi makan agar tidak overeating. Mengonsumsi makanan sehat dengan porsi kecil tapi sering akan membantu mengontrol gula darah.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan banyak dalam satu waktu dapat memicu lonjakan kadar gula darah.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah hindari untuk langsung berbaring atau tidur setelah makan. Tunggu 2 hingga 3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
- Lakukan aktivitas fisik dan hindari merokok
Rutin melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang minimal 30 menit per hari atau 150 menit seminggu dapat turut menjaga berat badan.
- Istirahat yang cukup dan konsultasi kesehatan
Selain mengonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan kalori tubuh, kualitas tidur yang buruk juga bisa meningkatkan risiko obesitas. Untuk itu, pastikan untuk miliki waktu tidur setidaknya 6 hingga 7 jam setiap malam.
Memperhatikan Indeks Massa Tubuh (IMT) sangat penting dilakukan guna mengetahui status gizi dari hasil perbandingan berat dan tinggi badan. Jika IMT sudah melebihi batas maksimum, sebaiknya lakukan konsultasi ke ahli kesehatan untuk mendapatkan arahan yang tepat.