Jakarta, FORTUNE - Untuk naik LRT, pakai kartu apa? Apa kartu kereta bisa digunakan untuk moda transportasi umum terbaru itu?
Sejak Senin (28/8), LRT Jabodebek sudah beroperasi secara komersial. Publik pun mulai menggunakan kereta tersebut dari Bekasi ke Jakarta, Cibubur ke Jakarta, dan sebaliknya.
Sama seperti transportasi berbasis rel lainnya, LRT Jabodebek juga memanfaatkan tiket non-tunai. Lantas, jika ingin naik LRT, harus pakai kartu apa? Anda bisa memakai kartu elektronik bank seperti Flazz BCA, e-Money Mandiri, Brizzi BRI, TapCash BTI, BTN, dan Bank DKI Jakarta.
Pertanyaannya, jika tidak punya kartu elektronik, bagaimana cara untuk naik LRT Jabodebek? Anda bisa memanfaatkan Kartu Multi Trip (KMT) yang biasa digunakan untuk naik Commuter Line. Selain itu, bisa juga memakai QRIS LinkAja dan KAI Pay untuk membeli tiket LRT Jabodebek.
Beli kartu elektronik atau top-up di stasiun
Lalu, bagaimana jika tidak punya LinkAja dan KAI Pay, ataupun kartu elektronik bank serta KMT Commuter Line? Jika memang begitu, EVP of Corporate Secretary PT KAI, Raden Agus Dwinanto Budiaji, mengatakan masyarakat tak perlu khawatir.
“LRT Jabodebek menyediakan dua unit vending machine tiket untuk top-up kartu uang elektronik dan loket penjualan kartu uang elektronik di tiap stasiun,” kata Agus dalam keterangannya, dilansir dari IDN Times, Kamis (31/8).
Adapun, di tahap awal komersial ini, pemerintah memberi diskon tarif LRT Jabodebek sehingga menjadi flat atau tetap, yakni Rp5.000. Itu berlaku sampai dengan akhir September 2023.
Jika diskon sudah berakhir, maka akan berlaku tarif maksimal sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh, sedangkan di luar itu tarifnya di bawah Rp20.000. Dengan ketetapan tarif sebagai berikut: Rp5.000 pada 1 kilometer pertama, lalu ada penambahan tarif Rp700 per kilometer selanjutnya. Skema tersebut berlaku mulai awal Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024.
Berikut ini perhitungan tarif normal LRT Jabodebek setelah diskon selesai:
- Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km (Tarif Rp11.300)
- Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Harjamukti sepanjang ± 25 km (Tarif Rp21.800)
- Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Jatimulya sepanjang ± 28 km (Tarif Rp23.900)
- Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Halim sepanjang ± 13 km (Tarif Rp 13.400)
- Stasiun Harjamukti - Stasiun Jatimulya sepanjang ± 33 km (Tarif Rp27.400)
- Stasiun Harjamukti - Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km (Tarif Rp14.800)
- Stasiun Harjamukti - Stasiun Halim sepanjang ± 19 km (Tarif Rp17.600)
- Stasiun Jatimulya - Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km (Tarif Rp16.900)
- Stasiun Jatimulya - Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km (Tarif Rp14.800)
- Stasiun Cawang - Stasiun Halim sepanjang ± 4 km (Tarif Rp7.100).