Studi Kearney: Bank Syariah di Indonesia Adaptif Terhadap Perubahan

Merger dan reformasi regulasi jadi pendorong bank syariah.

Studi Kearney: Bank Syariah di Indonesia Adaptif Terhadap Perubahan
Ilustrasi Layanan Bank Mega Syariah/Dok Bank Mega Syariah
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen global, Kearney, mengungkapkan bahwa perbankan syariah di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan dan transformasi modern sebagai respons terhadap tren global, reformasi regulasi, dan inovasi digital. Seiring dengan perubahan yang terjadi di industri ini, bank Bank Syariah di Indonesia secara proaktif menyesuaikan strategi mereka untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan dalam lanskap yang terus berkembang. 

Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia, memiliki peluang yang sangat besar untuk ekspansi perbankan syariah. Meskipun demikian, layanan perbankan berdasarkan prinsip syariah hanya memiliki penetrasi sebesar 7 persen, yang mengindikasikan adanya ruang yang cukup besar untuk berkembang.

Michael McGauran, Partner di Kearney mengatakan, merger dan reformasi regulasi baru-baru ini membentuk kembali kondisi industri perbankan syariah, mendorong para pemimpin untuk mengevaluasi kembali strategi mereka, mengeksplorasi spesialisasi, dan mengembangkan model-model yang berkelanjutan agar dapat berkembang di pasar yang terus berkembang. 

"Seiring dengan perjalanan bank-bank syariah di Indonesia dalam menghadapi masa-masa yang penuh perubahan ini, kalibrasi ulang strategi menjadi suatu keharusan. Dengan menerapkan inovasi, berfokus pada pendekatan yang berpusat pada nasabah, dan memanfaatkan peluang yang muncul, kami berada di posisi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang," kata Michael. 

Regulasi jadi pendorong tumbuhnya bank syariah

Dok. kearney

Hadirnya POJK 12/2023 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2023 membawa perubahan regulasi yang signifikan bagi perbankan syariah, termasuk persyaratan modal minimum untuk bisnis syariah dan mandat untuk spin-off.

Bank yang sebagian besar kegiatan usahanya di bidang syariah, baik dengan aset yang melebihi Rp50 triliun atau yang lebih dari setengah asetnya sesuai dengan prinsip syariah, harus mendirikan perusahaan tersendiri dalam waktu dua tahun. Kerangka regulasi ini, ditambah dengan merger penting seperti pembentukan Bank Syariah Indonesia (BSI), mendorong konsolidasi dan restrukturisasi dalam industri tersebut, sehingga membutuhkan penilaian ulang yang strategis di antara para pelaku pasar. 

Perbankan syariah Indonesia harus memprioritaskan inovasi, proposisi nilai, dan transformasi digital untuk mempertahankan daya saing. Sangat penting bagi segmen khusus seperti Wealth & Investments atau Perbankan Bisnis (Business Banking) untuk memperoleh pendanaan yang stabil secara independen dan mempercepat upaya digitalisasi guna meningkatkan pengalaman pelanggan dan tetap unggul dalam lanskap perbankan syariah yang terus berubah.

Marini Nur Izzah, Manager di Kearney, menyoroti dampak reformasi peraturan dan dinamika pasar terhadap lanskap perbankan syariah Indonesia. "Reformasi peraturan dan dinamika pasar membentuk kembali lanskap perbankan syariah Indonesia. Dengan merangkul perubahan-perubahan ini, membina kolaborasi, dan meningkatkan sinergi, kita dapat melewati masa transformasi ini dan tampil lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih siap untuk melayani para pemangku kepentingan," katanya.

Adopsi teknologi digital

Sumber: LSEG, iCD

Banyak bank syariah bergantung pada bank induknya untuk pendanaan. Untuk mendorong pertumbuhan, mereka harus menarik lebih banyak nasabah dengan menawarkan layanan yang kompetitif dan berinvestasi pada reputasi mereka.

Mengadopsi teknologi digital sangat penting  untuk meningkatkan layanan nasabah (customer experience) dan mempertahankan daya saing. Direkomendasikan agar platform digital Indonesia untuk pembayaran, belanja online, dan aplikasi all-in-one dimanfaatkan. Para pemimpin harus memutuskan apakah akan berinvestasi dalam inovasi digital untuk tetap menjadi yang terdepan. 

"Perbankan syariah Indonesia menerima perubahan dan inovasi untuk berkembang di lingkungan pasar yang terus berubah. Dengan beradaptasi secara strategis terhadap reformasi regulasi, mengeksplorasi spesialisasi, dan memprioritaskan kebutuhan nasabah, bank-bank syariah siap memimpin transformasi sektor perbankan Indonesia," kata Shirley Santoso, Presiden Direktur dan Partner, Kearney Indonesia.

Related Topics

KearneyBank Syariah

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024