Jakarta, FORTUNE - Bank Mega Syariah (BMS) masih mencatatkan kinerja positif untuk bisnis penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga November 2024, tercatat DPK di Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp 10 triliun atau naik 0,7 persen Year to date (Ytd).
Untuk memacu segmen bisnis DPK, Bank Mega Syariah memang terlihat fokus untuk terus mengembangkan segmen priority banking atau layanan nasabah Prioritas, dengan menghadirkan kantor cabang prioritas baru di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Jakarta Tanjung Karang.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji atau yang akrab disapa Oney mengatakan, hadirnya layanan prioritas juga dalam rangka memperkuat inklusi perbankan syariah dengan menyediakan berbagai layanan perbankan yang eksklusif.
“KCP Jakarta Tanjung Karang juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis, salah satunya melalui produk Mega First Syariah yaitu layanan eksklusif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial bagi nasabah premium dan produk wealth management," ungkap Oney melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (16/12).
BMS miliki 14 cabang prioritas
Peresmian KCP Jakarta Tanjung Karang menambah jumlah cabang prioritas Bank Mega Syariah menjadi 14 cabang. Cabang-cabang tersebut tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, dan Makassar.
KCP Tanjung Karang yang beralamat di Gedung Tatapuri Lt. Dasar, Jl. Tanjung Karang, Jakarta Pusat merupakan relokasi dari KCP Tebet yang sebelumnya beralamat di Jalan Tebet Timur Dalam Raya No 64 Jakarta Selatan.
Bila dilihat lebih rinci, Dari total DPK, porsi dana murah atau CASA milik BMS masih meningkat dari 31,5 persen pada November 2023 menjadi 33,5 persen pada November 2024.
Cabang BMS pacu pertumbuhan kredit konsumer 25%
Ia menambahkan, KCP Tanjung Karang akan mendukung peningkatan kelolaan DPK melalui produk dan program simpanan seperti Tabungan Suka Suka, Tabungan Super Saving, Tabungan Haji dan Giro Berkah Institusi.
Kemudian, ada juga Program deposito Bestie (Bebas Sepenuh Hati) dengan spesial nisbah bagi hasil, yang memungkinkan nasabah tetap bertransaksi dengan leluasa tanpa harus di lock melalui channel digital banking M-Syariah dan ATM dengan kewajiban menjaga saldo akhir hari sesuai ketentuan program.
Disamping itu, KCP Tanjung Karang juga akan beroperasi untuk memberikan layanan pembiayaan konsumer dan business banking. Adapun produk konsumer yang akan menjadi fokus di KCP Tanjung Karang antara lain Pembiayaan Perumahan (Flexi Home) dan Pembiayaan Tanpa Agunan (Flexi Mitra).
Hingga November 2024, tercatat total pembiayaan konsumer di Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp 421 miliar atau naik 25 persen Ytd. Sementara total pembiayaan business banking di Bank Mega Syariah mencapai Rp 1,2 triliun atau naik 11,3 persen Ytd.