SHARIA

Peringkat 1, Kontribusi Ekonomi Syariah terhadap PDB Terus Meningkat

Indonesia peringkat pertama Islamic Finance Country Index.

Peringkat 1, Kontribusi Ekonomi Syariah terhadap PDB Terus MeningkatIlustrasi pertumbuhan ekonomi. Shutterstock/Romolo Tavani
02 February 2022

Jakarta, FORTUNE - Kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan sektor prioritas Halal Value Chain (HVC), sejalan dengan membaiknya permintaan pasar atas komoditas pangan selama pandemi. BI juga mengungkapkan, bahwa peningkatan kontribusi ini konsisten bahkan sejak tahun 2015. 

“Dalam lima tahun terakhir, kenaikan pangsa ekonomi syariah nasional utamanya didorong oleh sektor pertanian dan makanan halal,” terang BI dalam Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2021, seperti dikutip Rabu (2/2). 

Ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru

Global Islamic Finance Report 2021

Bank sentral kemudian memerinci, kontribusi ekonomi syariah pada tahun 2015 sebesar 24,28 persen, kemudian meningkat pada tahun 2016 menjadi 24,31 persen, dan pada tahun 2017 masih naik menjadi 24,47 persen. 

Peningkatan kontribusi juga terjadi di tahun 2018 menjadi 24,61 persen, pada tahun 2019 menjadi 24,76 persen, pada tahun 2020 menjadi 24,86 persen, dan hingga tiga kuartal tahun 2021 kontribusinya naik ke 25,44 persen. 

Peningkatan kontribusi ini didukung oleh kebijakan pengembangan ekonomi syariah nasional yang semakin fokus setelah, salah satunya, penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) no. 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal. 

Selain itu, peningkatan kontribusi ini juga buah dari penguatan ekosistem industri halal nasional dengan pembentukan unit kerja Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH). BI juga menargetkan pengembangan sektor prioritas Halal Value Chain akan terus diperkuat seiring dengan potensi pasar halal global yang semakin tumbuh.

Sebagai informasi, Indonesia meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report 2021 sebesar 83,35 poin. Indonesia berada di atas Arab Saudi (80,67) dan Malaysia (80,01). Capaian tersebut terutama karena Indonesia memiliki sektor keuangan sosial Islam yang paling dinamis di antara seluruh negara di dunia.

Negara lainnya yang masuk dalam daftar 10 besar adalah Iran (79,73), Pakistan (6,23), Sudan (59,01), Brunei Darussalam (55,0), Bangladesh (48,56), Uni Emirat Arab (47,94), dan Kuwait (44,04).

Ekonomi syariah tangguh hadapi pandemi COVID-19

 Global Islamic Finance Report 2021

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.