Jakarta, FORTUNE - Bulan Ramadan diprediksi bakal menjadi momentum pertumbuhan bisnis syariah di perbankan dan bisnis lainnya. Seperti diketahui bersama, bulan suci Ramadan akan segera tiba di pertengahan Maret 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank Herwin Bustaman saat ditemui di sela-sela peluncuran Permata RDN Syariah di Jakarta, (3/2). Ia menyebut, pembiayaan syariah di Bank Permata masih terus tumbuh di 2022 dan akan diperkuat oleh momentum Ramadan.
“Ya tentu Ramadan kaitannya ritel dan akan berdampak lebih ke konsumtifnya. Kita harapnya setelah Ramadan bisa ke projek projek kredit lainnya,” kata Herwin.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) ini juga mengatakan, pertumbuhan Pembiayaan syariah di PermataBank mencapai 15 persen di akhir 2022. Kondisi tersebut didukung oleh ekonomi nasional yang mulai pulih serta pencabutan PPKM di Indonesia.
Adira Finance optimis pembiayaan syariah tumbuh 20%
Tak hanya itu, di industri multifinace seperti Adira Finance juga optimis bulan Ramadan bakal mendongkrak Pembiayaan syariah miliknya pada angka 15 persen higga 20 persen
Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan, tren pembiayaan syariah masih sangat positif di tahun 2022 dan awal 2023. Pada akhir 2022 lalu saja, pembiayaan syariah di Adira Finance mampu mencapai Rp6,6 triliun atau tumbuh 20 persen bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya Rp5 triliun.
“Salah satu penyebabnya didorong dari daerah yang sudah mewajibkan harus 100 persen syariah, yaitu di Aceh dan banyak lembaga pembiayaan yang mundur di Aceh, sehingga kami menerima cukup banyak benefit dan kami dapat tumbuh,” kata Niko.
CIMB Niaga optimis naikan kredit konsumer
Tak hanya itu, CIMB Niaga juga optimis dapat terus menggenjot bisnis konsumernya di tahun ini. Menurutnya, kredit konsumer di awal tahun masih sangat positif. Kondisi tersebut tentu akan didukung pula oleh hadirnya bulan suci Ramadan.
“Permintaan beragam ya total konsumer loan Januari dan Febuari pertumbuhan konsumer loan masih tubuh 10 persen, sampai akhir tahun bisa tetap segitu doakan,” kata Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi.
Noviandi menambahkan, 80 persen porsi kredit konsumernya ditolang oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga Kredit Pemilikan Mobil (KPM). Kondisi tersebut diharapkan terus berlanjut hingga akhir 2023.