Memahami Sistem Calo Tiket yang Gunakan Bot
Calo tiket yang gunakan bot sangat merugikan para penonton.
Jakarta, FORTUNE – Konser dan event hiburan begitu gencar berlangsung di Indonesia beberapa waktu terakhir. Bersamaan dengan itu, perebutan tiket antara calon penonton pun tak terhindarkan dan membuat praktik percaloan kian menjamur. Bahkan kini, cara kerja calo tiket semakin canggih dengan bantuan teknologi bot, apakah itu?
Menurut data dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia, penjualan tiket konser Coldplay pada Mei, melampaui 70.000 tiket dalam waktu kurang dari 1,5 jam. Tingginya penjualan tiket ini juga diiringi keluhan tajam dari para penggemar yang terampas kesempatannya dalam memperoleh tiket akibat pembelian besar-besaran oleh calo.
Setelah tiket habis, mulai muncul tiket-tiket yang dijual jauh lebih tinggi dari harga resmi. Sayangnya, penonton tak punya banyak pilihan dan akhirnya membeli tiket calo yang mungkin saja dibeli melalui bot.
Berikut ulasan singkat seputar calo bot tiket bekerja, seperti yang disampaikan oleh CDNetworks, penyedia jaringan terdepan di kawasan Asia Pasifik.
Cara kerja calo tiket yang gunakan bot
Sejumlah bot yang dioperasikan oleh para calo memiliki kapabilitas untuk secara otomatis menjelajahi berbagai situs penjualan tiket (pre-bot), mengisi data pengguna untuk pembayaran yang lebih cepat (pengisian formulir otomatis), melakukan penyegaran otomatis pada situs web, atau bahkan mengakses data melalui API (Application Programming Interface) untuk mengotomatisasi berbagai aktivitas, termasuk mengirim spam, masuk ke akun, dan melakukan pembelian.
Bot calo beroperasi melalui serangkaian langkah yang terstruktur, sebagai berikut:
- Membuat beberapa akun palsu atau mengakuisisi akun pengguna yang sudah ada, untuk membeli produk yang ditargetkan.
- Dengan menggunakan skrip yang telah diprogram, bot mulai melakukan pencarian di bagian depan antrian segera setelah penjualan daring dimulai.
- Otomatisasi ini memberikan kemampuan kepada penyerang untuk menambahkan jumlah produk hingga batas maksimum ke dalam keranjang belanja, yang jauh melampaui kapasitas pelanggan manusia.
- Bot menggunakan informasi kartu kredit yang diperoleh dari akun yang telah diinfiltrasi sebelumnya untuk menyelesaikan proses pembayaran. Hal ini mengakibatkan produk yang dicari tidak lagi tersedia untuk pengguna asli.
Cara antisipasi
Fenomena calo tiket yang menggunakan bot sebenarnya bisa diantisipasi dengan sejumlah langkah pencegahan. Serupa dengan berbagai ancaman keamanan siber lainnya, tidak terdapat pendekatan tunggal untuk membasmi bot calo. Namun, pihak penyelenggara atau operator tiket bisa menerapkan beberapa teknik yang bisa digunakan secara bersamaan, seperti:
- Mengimplementasikan captcha
- Menetapkan batasan pada jumlah permintaan koneksi masuk ke situs web
- Melakukan pemblokiran manual terhadap penyedia hosting dan proxy yang umumnya digunakan oleh calo
- Memvalidasi browser dengan memastikan bahwa setiap peramban yang digunakan oleh pengguna sesuai dengan klaimnya
Melawan dengan bot
Pendekatan paling komprehensif dalam menggagalkan bot calo adalah dengan menerapkan solusi manajemen bot. Penerapan deteksi bot yang tangguh menjadi hal penting dalam memulihkan kepercayaan konsumen terhadap vendor tiket.
Transparansi komunikasi, penetapan harga yang adil, dan implementasi sistem pembelian yang aman, perlu diterapkan sebagai langkah kolaboratif yang melibatkan pelaku industri dan pemerintah.
Solusi ini tidak hanya mampu mengawasi aktivitas bot, tetapi juga mencegah bot agar tidak dapat mengakses situs web yang digunakan. Sementara itu, pihak penyedia tiket tetap bisa berinteraksi seperti biasa dengan para pengguna yang sah.
Manfaat dari penerapan solusi pengelolaan bot berbasis cloud sangatlah relevan untuk mendeteksi serta merespons serangan dan penyalahgunaan, termasuk praktik-praktik seperti skimming tiket, pengurasan konten, manipulasi inventaris, tindakan kekerasan dan usaha pengambilalihan akun, serta berbagai tantangan lainnya.