Pitjarus Teknologi Rilis Edge Computing AI Senilai US$1,6 Juta
Mengatasi tantangan distribusi barang antarwilayah di RI.
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi asli Indonesia, Pitjarus Teknologi, menginvestasikan US$1,6 juta atau sekitar Rp26,03 miliar (kurs Rp16.266,12 per dolar AS) untuk mengembangkan produk Edge Computing AI. Fitur baru ini nantinya mampu mendukung pemrosesan data bisnis di tengah tantangan distribusi barang antarwilayah Indonesia.
CEO Pitjarus Teknologi, Mohamad Fachri, mengatakan bahwa investasi yang digelontorkan dalam rentang waktu tiga tahun terakhir itu difokuskan untuk pengembangan Infrastruktur server GPU (Graphic Processing Unit), Architecture Design, pelatihan SDM, Model Training, dan Riset Pasar.
“Edge Computing yang berbasis AI ini memungkinkan klien kami bisa mencapai Perfect Distribution Execution, meski tanpa koneksi internet, dan tetap mendapatkan hasil AI yang akurat secara instan untuk segera mengeksekusi perintah,” ujar Fachri kepada Fortune Indonesia, Kamis (1/8).
Edge Computing AI mengusung paradigma komputasi dan pemrosesan data yang lebih dekat ke sumber data daripada mengandalkan data terpusat.
Dengan demikian, manfaat utama dari penerapan teknologi ini nantinya adalah hasil dan respons yang cepat, realtime, dengan latensi yang rendah.
Solusi hadapi tantangan
Fachri mengungkapkan, distribusi antarwilayah di Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan kondisi geografis yang berupa kepulauan, yang didominasi wilayah perairan. Kondisi ini cukup menyulitkan proses distribusi barang karena memakan biaya besar untuk transportasi dan SDM.
“Menyadari tantangan ini, kami pun mengadopsi tren global dalam memanfaatkan AI untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, terutama dalam distribusi produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods), salah satu industri utama yang dilayani Pitjarus sejak berdiri 12 tahun lalu,” kata Fachri.
Edge Computing AI, menghadirkan hasil yang instan, karena proses dilakukan di dekat sumber data, seperti pada smartphone atau perangkat IoT (Internet of Things) lainnya. Hal ini penting, “mengingat Indonesia memiliki banyak pulau, sehingga proses data terpusat akan memakan bandwith dan waktu yang besar, dan menyebabkan lost opportunity pada prosesnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Pitjarus hanya menawarkan layanan ini untuk para klien proritasnya, namun kini perusahaan sudah memperkenalkannya kepada seluruh publik, dalam acara Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) 2024, di JCC, (31/8). “Pitjarus berharap seluruh industri, baik yang kecil, menengah, maupun besar, dapat memanfaatkan kemudahan dari Edge Computing AI dan teknologi AI lainnya,” katanya.