Elon Musk Klaim Neuralink Lebih Nyata Ketimbang Metaverse. Apa Itu?
Uji coba tanam cip di otak manusia segera dimulai.
Jakarta, FORTUNE - Metaverse menjadi buah bibir di hampir seluruh dunia dalam beberapa waktu terakhir. Mulai dari Facebook, Apple, Microsoft hingga brand fesyen terkemuka, seperti Gucci dan Balenciaga pun beralih ke dunia virtual metaverse.
Sebaliknya, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk tidak menunjukkan dukungan untuk ekosistem metaverse dan Web 3.0. Dia mengatakan, orang tidak akan suka bergerak dengan headset VR sepanjang waktu. Selain itu, Musk menolak istilah metaverse karena digunakan sebagai kata kunci dan taktik pemasaran.
"Saya tidak melihat seseorang memasang layar ke wajah mereka sepanjang hari," kata Musk dalam wawancara dengan The Babylon Bee ketika ditanya tentang pemikirannya soal ekosistem metaverse, dikutip dari Cointelegraph, Senin (27/12).
"Saya tidak tahu apakah saya harus membeli barang-barang metaverse ini, meskipun orang-orang berbicara banyak kepada saya tentang hal itu," katanya, menambahkan.
Musk juga mengatakan bahwa dia tidak melihat masa depan di mana seseorang harus meninggalkan dunia fisik untuk hidup di dunia virtual dan berbagi pengalaman pribadi. Alih-alih metaverse, Elon Musk lebih memilih Neuralink. Apa itu dan bagaimana cara kerjanya?
Neuralink “lebih nyata”. Bagaimana cara kerjanya?
Ketimbang penggunaan perangkat keras (hardware) seperti headset VR, Musk mengatakan neuroteknologi lebih memudahkan seseorang beralih ke dunia virtual. Orang terkaya di dunia per Desember 2021 versi Forbes itu pun mendirikan Neuralink.
Neuralink merupakan perusahaan neuroteknologi yang bertujuan menyebarkan implan otak manusia untuk memulihkan dan meningkatkan kemampuan fisik melalui komputer. Menurut Musk, Neuralink bisa menempatkan seseorang sepenuhnya di dalam realitas virtual dengan menanamkan cip ke dalam otak.
Cip yang ditanamkan di otak dinilai bisa memulihkan dan meningkatkan kemampuan fisik. Sebelumnya, Musk pernah mendemonstrasikan cip brain-computer interface yang ditanamkan langsung ke otak babi. Dalam uji coba itu, cip buatan Neuralink mampu membaca aktivitas otak babi, tapi tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Cip itu diharapkan dapat menciptakan simbiosis antara manusia dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Tujuan awalnya, mengobati gangguan dan penyakit otak pada manusia. Jika tujuan itu tercapai, Neuralink memungkinkan cip yang tertanam di otak untuk mengendalikan ponsel hingga memanggil mobil Tesla lewat telepati.
Cip buatan Neuralink berukuran koin logam. The Independent melaporkan, harga cip itu kemungkinan sama dengan ponsel premium. Semikonduktor ini mempunyai baterai yang dapat bertahan sepanjang hari dan bisa terhubung ke ponsel pintar (smartphone) pengguna.
Mulai diuji coba tahun depan
Melansir Wall Street Journal pada Senin (27/12), Elon Musk mengumumkan bahwa Neuralink menargetkan untuk mulai menanamkan microchip pada manusia awal tahun depan. Ia mengklaim, cip itu bekerja dengan baik pada monyet.
Musk juga menyampaikan, Neuralink sedang melakukan pengujian ekstensif untuk mengonfirmasi bahwa itu "sangat aman dan andal", dan perangkat dapat dilepas dengan aman.
"Kami berharap dapat menguji ini pada manusia pertama, orang-orang yang memiliki cedera tulang belakang parah seperti tetraplegia dan lumpuh, tahun depan,” katanya. Namun, perusahaan pun masih menunggu persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS).
Neuralink raih dana segar US$205 juta
Neuralink telah menarik dukungan dari beberapa investor terkemuka dan pendukung industri. Neuralink tampaknya menunjukkan harapan, kepercayaan, serta nilai yang ditempatkan pada teknologi ini, sebab berpotensi merevolusi kedokteran klinis dalam berbagai cara.
Dilansir dari Forbes (27/12), perusahaan mengumumkan perincian tentang putaran pendanaan Seri C, yang menghasilkan hampir US$205 juta. Siaran pers menunjukkan berbagai investor institusi dan korporat, seperti Vy Capital, Google Ventures, DFJ Growth, Valor Equity Partners, Craft Ventures, Founders Fund, dan Gigafund. Ini merupakan tambahan dari investasi individu-individu terkemuka, termasuk “Robert Nelson (Co-Founder ARCH Venture Partners), Blake Byers (Byers Capital), Sam Altman (Ketua YC Group dan CEO OpenAI), Fred Ehrsam (Co- pendiri Paradigm and Coinbase) dan Ken Howery (Co-Founder PayPal dan Founders Fund).”
Dana tersebut akan membantu Neuralink bekerja untuk mengembangkan perangkat implan otak bagi penderita lumpuh. Sebuah perangkat yang pada waktunya juga dapat membantu orang lain dengan gangguan neurologis.
Neuralink pertama kali terdaftar sebagai perusahaan California pada tahun 2016, meskipun Elon Musk tidak membahas perusahaan tersebut secara publik hingga tahun berikutnya.
Sebagai informasi, Neuralink bukan satu-satunya perusahaan yang mengembangkan perangkat antarmuka otak. April lalu, perangkat yang dikembangkan oleh BrainGate memungkinkan orang lumpuh untuk mengendalikan komputer hanya dengan pikirannya, dan hasilnya sangat menjanjikan.
Sebelum itu, sebagian besar susunan elektroda mengandalkan koneksi kabel yang berantakan untuk berinteraksi dengan komputer. Akan tetapi, BrainGate dan Neuralink akan mengandalkan koneksi nirkabel untuk membuat perangkat lebih layak untuk digunakan di kehidupan sehari-hari.