Bain & Company: Pasar Produk AI Diprediksi Capai US$990 M di 2027
Peningkatan pasar AI akan berimplikasi ke sektor lain.
Fortune Recap
- Pasar produk dan layanan AI diprediksi tumbuh 40-50% per tahun, mencapai US$990 miliar pada 2027.
- Tiga area peluang utama yang mendorong pertumbuhan AI: pengembangan pusat data, inisiatif AI perusahaan, dan efisiensi perangkat lunak.
- Peningkatan skala AI akan memperluas pusat data besar secara radikal, meningkatkan permintaan GPU dan memicu kekurangan semikonduktor.
Jakarta, FORTUNE - Bain & Company memprediksi pertumbuhan pasar produk dan layanan AI mencapai 40-50 persen per tahun, dan dapat mencapai US$990 miliar pada 2027.
Pihaknya mengidentifikasi tiga area peluang utama yang mendorong pertumbuhan ini: pengembangan pusat data yang lebih besar, inisiatif AI perusahaan dan berdaulat, dan peningkatan berkelanjutan dalam efisiensi dan kemampuan perangkat lunak.
Chairman of Bain’s Global Technology practice, David Crowford, mengatakan AI generatif adalah penggerak utama dari pasar ini. Saat ini, perusahaan telah bergerak melampaui fase eksperimen dan mulai memperluas AI generatif ke seluruh layanannya.
“Seiring hal tersebut, CIO perlu mempertahankan solusi AI yang siap produksi yang akan memungkinkan perusahaan beradaptasi dengan lanskap yang berubah dengan cepat. Pada dasarnya, mereka perlu mengadopsi pendekatan AI di mana-mana,” kata dia dalam keterangannya yang dikutip Kamis (26/9).
Seiring peningkatan skala AI, pusat data juga akan berkembang; industri bisa menghadapi gelombang kekurangan chip berikutnya
Dalam laporan bertajuk "The fifth annual Global Technology Report", Bain & Company memperkirakan beban kerja AI dapat tumbuh sebesar 25 persen hingga 35 persen per tahun hingga 2027.
Seiring dengan peningkatan skala AI, kebutuhan daya komputasi akan memperluas skala pusat data besar secara radikal dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. AI akan memacu pertumbuhan pusat data, dari 50-200 megawatt saat ini hingga lebih dari satu gigawatt.
Ini berarti jika pusat data besar saat ini berharga antara US$1 miliar dan US$4 miliar, mereka bisa berharga antara US$10 miliar hingga US$25 miliar dalam lima tahun ke depan.
Perubahan ini diperkirakan akan memiliki dampak besar pada ekosistem yang mendukung pusat data, termasuk rekayasa infrastruktur, produksi energi, dan pendinginan, serta memberikan tekanan pada rantai pasokan.
Selain kebutuhan akan lebih banyak pusat data, kata David, lonjakan permintaan GPU (unit pemrosesan grafis) yang dipicu AI dapat meningkatkan permintaan total untuk komponen hulu tertentu lebih dari 30 persen pada 2026.
Lonjakan permintaan daya komputasi AI akan membebani rantai pasokan untuk chip pusat data, komputer pribadi, dan smartphone. Tren ini, bila dikombinasikan dengan ketegangan geopolitik, bisa memicu kekurangan semikonduktor berikutnya.
Munculnya AI menghadirkan tantangan dan peluang
Area lain yang Bain katakan akan menambah lapisan kompleksitas tambahan bagi perusahaan teknologi adalah munculnya blok "AI berdaulat". Gerakan pasca-globalisasi dalam teknologi berkembang dari kekurangan chip era pandemi hingga masalah privasi data dan keamanan AI saat ini.
Pemerintah di seluruh dunia—termasuk Kanada, Prancis, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab—menghabiskan miliaran dolar untuk mensubsidi AI berdaulat. Mereka berinvestasi dalam infrastruktur komputasi domestik dan model AI yang dikembangkan di dalam negeri serta dilatih dengan data lokal.