Harga Melonjak, Ajaib Catat Transaksi Bitcoin Tumbuh 600 Persen.
Kenaikan harga di tengah krisis bank Amerika Serikat.
Jakarta, FORTUNE – Ajaib Kripto berhasil membukukan pertumbuhan transaksi Bitcoin mencapai 600 persen sepanjang akhir pekan lalu, yakni 17–19 Maret. Platform jual beli aset kripto itu memperkirakan kenaikan tersebut diakibatkan oleh harga aset berkode BTC yang mampu menembus US$27.000.
Menurut Strategic Communications Lead Ajaib Group, Iwan Kurniawan, lonjakan transaksi ini juga bertopang program promosi platform, yakni gratis biaya transaksi Bitcoin. Program tersebut secara resmi diluncurkan pada Juni 2022.
“Ajaib Kripto selalu berupaya melakukan inovasi untuk terus menjadi platform terpercaya untuk berinvestasi aset kripto pilihan masyarakat Indonesia. Kami berharap semakin banyak trader kripto yang merasakan kemudahan dan keamanan bertransaksi di Ajaib Kripto,” kata Iwan dalam rilis pers, Selasa (21/3).
Program biaya transaksi nol persen untuk jual dan beli Bitcoin berlaku bagi seluruh Ajaib Kripto. Seluruh pelanggan aplikasi dapat melakukan pembelian dan penjualan BTC/IDR dan BTC/USDT tanpa perlu dikutip biaya transaksi.
Menurut Iwan, tidak ada ketentuan batasan dan kuota per pelanggan. Dengan begitu, lanjutnya, pelanggan dapat melakukan transaksi jual dan beli Bitcoin dengan gratis biaya transaksi selama program berlaku.
Proyeksi Bitcoin
Saat artikel ini ditulis, pada Selasa (21/3) pukul 13.10 WIB, nilai Bitcoin bertengger pada US$27,783, atau meningkat 13,28 persen dalam sepekan terakhir berdasarkan data dari Coinmarketcap.
"[Kenaikan ini] seiring dengan kabar krisis likuiditas beberapa perbankan di Amerika Serikat dan Eropa,” kata financial expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, seraya menyebut pemulihan Bitcoin terlihat cukup cepat, dengan menguat lebih dari 50 persen dalam kurun waktu kurang dari enam bulan.
Berdasarkan analisis, katanya, perpindahan arus likuiditas ke aset kripto untuk terus berlangsung dalam 2–3 bulan ke depan. Dia menyatakan momentum positif barusan ini dapat dimanfaatkan oleh trader dan investor untuk masuk kelas aset.
Apalagi, April menjadi momentum bagi pasar aset kripto untuk menguat. Sebagai bukti, sejak 2014 hingga 2022, Bitcoin cenderung bergerak positif dengan rata-rata meningkat 11,4 persen.
“Pelaku pasar dan investor juga menanti hasil FOMC Meeting The Fed pada 21-22 Maret mendatang yang juga berpotensi memberikan katalis positif untuk Bitcoin,” katanya.
Secara teknikal, Bitcoin berpotensi melanjutkan penguatan ke level US$29.000 jika mampu bertahan di level support US$26.000. Saat ini, Bitcoin diproyeksikan menuju ke level US$29.000.