Mengenal Kegiatan Pitching dalam Startup: Arti, Tujuan, dan Jenis
Pitching bertujuan untuk mendapatkan pendanaan.
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan rintisan yang ingin mengembangkan suatu ide bisnis, baik itu membuka suatu bisnis baru, maupun memperluas usahanya, akan membutuhkan pendanaan. Dalam proses pencarian dana segar tersebut, startup tersebut biasanya akan melakukan presentasi di hadapan para calon investor terlebih dahulu.
Nah, dalam dunia bisnis perusahaan rintisan, kegiatan presentasi kepada calon investor ini dikenal sebagai pitching. Melansir Daily Social, pitching merupakan proses memperkenalkan ide bisnis kepada investor agar mereka tertarik pada bisnis.
Startup dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk menjelaskan mengenai rencana bisnisnya. Hal ini agar mereka mendapatkan pendanaan demi terus berkembang.
Selain itu, pitching juga memiliki fungsi untuk meningkatkan relasi bisnis. Sebab, kegiatan tersebut bisa dilakukan di sebuah acara yang dihadiri oleh banyak audiens, termasuk investor maupun pelanggan. Tentunya, startup tak ingin melewatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan ide bisnisnya yang segar.
Karena itu, pitching menjadi penting bagi perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan harus melakukan persiapan semaksimal mungkin. Persiapan ini dimulai dari mengumpulkan data yang relevan, dan membuat slide presentasi atau pitch deck yang berisi mengenai rencana bisnis secara mendetail dan menarik.
Di dalam pitch deck tersebut, startup mesti bisa menjelaskan produk atau layaan yang ingin dikembangkan, permasalah bisnis dan solusi yang ditemukan, peluang pasar, hingga perincian biaya.
Pemimpin perusahaan rintisan juga mesti memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam melakukan pitching. Mereka harus bisa melakukan presentasi secara efektif dalam waktu yang singkat.
Jenis pitching
Para pendiri maupun pemimpin perusahaan rintisan juga perlu menguasai berbagai jenis pitching. Dengan begitu, startup dapat memanfaatkannya pada berbagai kesempatan.
Menurut laman Akseleran, berikut tiga jenis pitching yang mesti dipelajari oleh perusahaan rintisan.
1. One-liner Pitch
Ini merupakan jenis pitching pendek yang durasinya hanya sekitar 30 detik. Selama waktu tersebut, startup bisa memperkenalkan bisnis yang sedang dibangun.
One-liner pitching bertujuan utuk memberikan impresi yang kuat kepada investor, untuk kemudian membuka kesempatan pada presentasi lebih lanjut. Dengan kata lain, ketika startup berhasil melalukan jenis pitching ini, mereka dapat membangun relasi untuk peluang lebih lanjut pada kesempatan mendatang.
2. Elevator Pitch
Sesuai namanya, ini merupakan pitching yang terjadi ketika startup menemui investor yang tengah berada di sebuah elevator atau lift.
Selama menaiki tangga berjalan tersebut, startup memiliki waktu sekitar 60 detik untuk berbincang dengan investor.
Dalam kesempatan tersebut, perusahaan rintisan bisa memanfaatkannya untuk menjelaskan profilnya, ide bisnis yang ditawarkan atau sedang dijalankan, dan mengapa bisnis ini menarik.
3. Three Minutes Pitch
Jenis pitching terakhit ini memiliki durasi lebih lama ketimbang sebelumnya, yakni sekitar 3 sampai 5 menit. Perusahaan rintisan bisa memanfaatkan ini untuk menyampaikan sejumlah aspek penting dalam bisnisnya, seperti problem dan solusi yang ditawarkan, target pasar, model bisnis, keunggulan kompetitif, dan tim. Tentunya startup mesti mengatur strategi agar semua komponen tersebut tersampaikan dengan baik kepada investor.