TECH

Mengenal Staking dalam Aset Kripto: Arti, Cara Kerja, dan Manfaat

Staking memiliki manfaat sekaligus risiko.

Mengenal Staking dalam Aset Kripto: Arti, Cara Kerja, dan Manfaatilustrasi kripto (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
14 December 2022

Jakarta, FORTUNE – Staking menjadi salah satu pilihan strategi bagi investor aset kripto untuk mendapatkan pendapatan pasif. Meski menawarkan keuntungan, namun praktik ini juga memiliki sejumlah risiko.

Alih-alih hanya melakukan perdagangan dengan memanfaatkan selisih naik turunnya aset kripto, staking menjadi alternatif cara untuk mendapatkan imbal hasil.

Secara sederhana, staking merujuk kepada tindakan mengunci aset kripto ke dalam jaringan blockchain untuk mendapatkan pendapatan pasif tanpa harus melakukan jual-beli.

Menurut laman Pintu, staking dapat dianggap sama dengan menyimpan uang pada produk perbankan seperti deposito untuk beroleh bunga. Ketika nasabah menyimpan uang di bank, dananya dipinjamkan ke orang lain. Nantinya, nasabah yang menaruh dananya tersebut akan beroleh bunga dari yang dikenakan bank oleh peminjam.

Staking pada dasarnya mengunci aset kripto untuk ikut menjalankan blockchain dan memastikan keamanannya. Praktik ini dapat dilakukan pada jaringan blockhain yang menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) seperti Solana, Cardano, ataupun Cosmos.

Jadi, staking adalah proses ketika seorang investor berpartisipasi secara aktif untuk melakukan validasi transaksi dalam blockchain PoS, demikian laman Zipmex.

Dalam praktiknya, siapa pun yang memiliki saldo minimum dapat memvalidasi transaksi dan mendapatkan imbalan. Dengan mengunci aset kripto tertentu, seseorang itu memiliki kekuatan untuk membuat keputusan dalam jaringan. Ketika transaksi berhasil divalidasi, akan ada pendapatan.

Cara kerja staking

Ilustrasi investasi kripto. Shutterstock/The Kong

Strategi staking bisa diterapkan secara langsung melalui dompet kripto. Meski demikian, saat ini telah banyak bursa kripto yang memberikan layanan staking koin, demikian laman Bitocto.

Sebelum menjelaskan mengenai cara kerja staking, perlu diketahui proses dalam jaringan PoS. Algoritme tersebut memiliki mekanisme validasi transaksi berdasarkan konsensus terdistribusi. Validasi ini dilakukan dengan melihat berapa jumlah aset kripto.

Dalam jaringan blockchain PoS, proses menghasilkan atau memvalidasi ini dilakukan melalui staking.

Staking mengharuskan validator atau “stakers” untuk mengunci koin mereka. Selanjutnya, mereka akan dipilih acak oleh protokol dengan interval tertentu untuk membuat blok baru. Biasanya para staker yang mempertaruhkan koinnya dalam jumlah lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk dipilih sebagai validator.

Validator PoS ini ditentukan berdasar atas jumlah koin yang dipertaruhkan. Jika validator gagal menjaga keamanan jaringan, mereka berisiko kehilangan koin. Sebaliknya, jika validator berhasil menjaga keamanan jaringan, hadiah berupa token akan didapatkan.

Seperti disebut di awal, staking dilakukan dengan menyimpan aset pada dompet yang memiliki layanan staking. Aset yang disimpan itu nantinya akan dikunci ke dalam blockchain yang menggunakan konsensus algoritme PoS untuk jangka waktu tertentu. Dalam penerapannya, jumlah keuntungan yang diperoleh akan bergantung pada sejumlah aspek, di antaranya harga dan aset kripto yang dikunci serta durasi.

Menurut Pintu, investor yang baru memulai staking dan tidak memiliki dana besar disarankan untuk bergabung dengan staking pool, kelompok pemegang koin yang menggabungkan koin mereka yang di-stake untuk meningkatkan peluang memvalidasi blok dan menerima hadiah.

Untuk memulai staking pool, yang pertama-tama mesti dilakukan adalah mengunduh dompet yang memungkinkan untuk melakukan staking. Misal, Solana menggunakan SolFlare, dan Cardano menggunakan Daedalus Wallet

Nantinya, investor akan diminta untuk mentransfer sejumlah koin ke dalam dompet tersebut. Lalu, investor bisa memilih validator untuk mendelegasikan koinnya. Namun, investor perlu melakukan riset, termasuk melihat biaya operator, untuk memilih validator terbaik

Manfaat dan risiko staking

Ilustrasi perdagangan kripto yang melorot. Shutterstock/Insta_Photos

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.