East Ventures market outlook 2025: Potensi Besar Startup AI
Profitabilitas 70% portofolio tahap lanjutan East Ventures.
Jakarta, 7 Januari 2025 一 Seiring dengan pergantian kepemimpinan di berbagai negara, proyeksi ekonomi tampaknya masih menghadirkan peluang-peluang yang menjanjikan. Diperkirakan, pertumbuhan global akan stabil di kisaran 3,1 persen selama 5 tahun mendatang. Kemajuan teknologi akan mendorong inovasi dan menciptakan industri-industri baru.
Di Asia Tenggara, East Ventures melihat tanda-tanda positif dengan adanya peningkatan belanja, perbaikan lanskap investasi, dan pemulihan pariwisata. Semua ini diperkirakan akan mendukung pertumbuhan pada tahun 2025.
Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan bahwa nilai bruto transaksi (GMV) dan pendapatan di kawasan ini telah tumbuh dua digit secara konsisten dalam setahun terakhir. Temuan ini selaras dengan apa yang terjadi dalam ekosistem East Ventures, di mana semakin banyak perusahaan portofolio yang kini telah mencapai profitabilitas.
Laporan tersebut juga memberikan wawasan menarik mengenai tren dan metrik ekonomi digital di Asia Tenggara, yang menjadi acuan East Ventures dalam menilai kinerja perusahaan portfolionya.
East Ventures melaporkan bahwa pendapatan dari perusahaan-perusahaan tahap lanjutan (growth) meningkat sebesar 40% tahun ke tahun (YoY), hampir tiga kali lipat dari pertumbuhan rata-rata di kawasan Asia Tenggara.
Sejalan dengan hal tersebut, 70% perusahaan dalam portofolio tahap lanjutan East Ventures juga telah mencapai profitabilitas, dan lebih dari 80% menunjukkan kenaikan dalam margin Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) selama tahun lalu, di antaranya Sociolla, ShopBack, Traveloka, Komunal, Fore Coffee, Ismaya Group, IDN, Ruangguru, dan Xurya.
Hal ini sesuai dengan keyakinan East Ventures, di mana profitabilitas adalah tujuan utama, meskipun setiap Startup memiliki pendekatan dan perjalanan yang berbeda untuk mencapainya. Beberapa startup dalam portofolio East Ventures juga berada dalam posisi yang baik untuk memastikan stabilitas keuangan yang berkelanjutan serta didukung oleh fundamental yang kuat.
Untuk mendukung aspirasi dan tujuan jangka panjang mereka, East Ventures terus berupaya menciptakan sinergi di dalam ekosistemnya di tengah segala tantangan. Pada tahun 2024, East Ventures juga terus mengadakan East Ventures Hand in Hand, East Ventures Circle, dan Founders Gathering untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan keahlian serta kemampuan mereka di tengah berbagai tantangan industri.
Menjelajahi lanskap baru di 2025
Seiring kita melangkah di tahun 2025, terdapat beberapa sektor yang akan menjadi fokus East Ventures:
- Startup berbasis AI
Pada tahun 2025, East Ventures memprediksi bahwa ekosistem startup AI akan benar-benar berkembang. Sekitar 25 persen bisnis akan mengadopsi generative AI dan berencana untuk menerapkan agen AI. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 50% pada tahun 2027.
Pertumbuhan yang menarik ini didorong oleh inovasi baru yang dirancang untuk membantu perusahaan bekerja lebih efisien dan meningkatkan produktivitas di berbagai industri.
- Inovasi kesehatan
Tahun lalu, East Ventures melanjutkan dukungannya terhadap Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) 2024, sebuah kompetisi teknologi kesehatan yang bertujuan untuk memperkuat founder dalam menghadapi tantangan kewirausahaan.
Proyeksi East Ventures untuk tahun ini bagi industri kesehatan adalah akan semakin banyak perusahaan yang mengandalkan AI untuk meningkatkan perawatan pasien dan memperlancar sistem operasional.
Semakin banyak startup yang memanfaatkan AI untuk diagnosis real-time dan menciptakan rencana perawatan yang dipersonalisasi. Beberapa perusahaan portofolio kesehatan East Ventures, seperti MeshBio, Aevice Health, dan PathGen juga telah menggunakan pendekatan ini.
- Teknologi iklim
Sektor ini tetap menjadi area fokus penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan penghitungan karbon. Pada bulan April 2024, East Ventures kembali meluncurkan Laporan Keberlanjutan tahunannya.
Bersama dengan Kadin Indonesia, East Ventures juga meluncurkan Emission Callculator & Visualization Southeast Asia (ECOVISEA), kalkulator gas rumah kaca berbasis web gratis. Berkat inisiatif ini, East Ventures sekali lagi diakui dalam daftar FORTUNE Indonesia Change the World.
Kompetisi Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) yang sangat dinanti juga kembali hadir tahun lalu, di mana East Ventures kembali berkolaborasi dengan Temasek Foundation. Pada tahun 2024, kegiatan ini menerima lebih dari 500 pendaftar dari lebih dari 50 negara di seluruh dunia
CIIC akan kembali digelar Kembali tahun ini.
- Teknologi konsumen / consumer tech
Perkembangan e-commerce melalui pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan otomatisasi layanan pelanggan melalui chatbot juga akan terus meningkat dalam teknologi konsumen. Permintaan akan solusi AI diperkirakan akan tumbuh seiring dengan investasi bisnis pada alat yang memperlancar operasional.
Startup yang didukung East Ventures seperti Cosmart sedang menangani hal tersebut dan menghadirkan solusi pengalaman berbelanja yang lebih baik.
Dalam upaya untuk terus menjadi semakin baik di tahun yang baru, East Ventures berkomitmen untuk menerapkan strategi yang dapat membuat Asia Tenggara mampu memenuhi potensi ekonominya. East Ventures memiliki kepercayaan yang besar pada kawasan ini selama lebih dari satu dekade, dan akan terus bekerja keras serta fokus untuk membuktikan bahwa Asia Tenggara dapat dipercaya untuk terus maju.
East Ventures yakin bahwa dengan upaya keras, kawasan ini tidak hanya akan memenuhi komitmennya, tetapi juga muncul sebagai lambang kekuatan ekonomi di panggung global.
Sebagai perusahaan venture capital dengan ekosistem terbesar di kawasan Asia Tenggara, East Ventures siap menyambut transisi baru dari perubahan kepemimpinan global dan mendukung aspirasi pemerintahan yang baru.
“Untuk para founder, percayalah bahwa tahun 2025 akan lebih baik. Pada akhirnya, akses ke pendanaan akan lebih mudah ketika founder mampu memanfaatkan ekosistem yang kuat antara sektor publik dan swasta,” demikian pernyataan East Ventures.