Aset Perusahaan Modal Ventura Tembus Rp25 triliun di 2022
Jumlah perusahaan modal ventura berkurang jadi 54 PMV.
Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Modal Ventura untuk Start-up Indonesia (AMVESINDO) mencatatkan peningkatan total aset industri Perusahaan Modal Ventura atau Venture Capital secara konsisten menjadi Rp25 Triliun pada akhir tahun 2022.
Kondisi tersebut mencerminkan kinerja industri modal ventura nasional di tahun 2022 yang masih cukup positif. Nilai tersebut merupakan gabungan aset Perusahaan Modal Ventura (PMV) konvensional dan PMV syariah.
"Reformasi OJK juga cukup memberi dampak baik, yang bertujuan mendorong PMV melakukan kegiatan usahanya," kata Ketua Umum AMVESINDO Eddi Danusaputro, melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/3).
Jumlah perusahaan modal ventura berkurang jadi 54 PMV
Ia menyebut, kenaikan aset cukup memberi tanda positif di tengah tech winter dan jumlah perusahaan modal ventura. Tercatat, hingga akhir 2022 jumlah perusahaan modal ventura mencapai 54 perusahaan. Jumlah tersebut berkurang bila dibandingkan dengan Kuartal I 2022 yang mencapai 59 perusahaan.
Dari 54 PMV, terdiri dari 5 PMV syariah dan 49 PMV konvensional. Eddi menyebut, penurunan jumlah pelaku industri modal ventura disebabkan oleh reformasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan pengawas industri modal ventura. Fokus OJK untuk tahun 2023, yaitu penataan ulang kegiatan usaha di Industri Modal Ventura sesuai kompetensi atau bidangnya.
Penyertaan modal ventura tembus Rp6,67 triliun di 2022
Eddi menambahkan, pningkatan aset industri modal ventura juga didorong oleh kenaikan pada aset lancar. Hal tersebut juga menjadi kontribusi dari pertumbuhan penyertaan modal atau ekuitas mencapai 56,4 persen sejak tahun 2020 hingga 2022.
Dengan demikian, penyertaan modal dari PMV hingga akhir 2022 mencapai Rp6,67 triliun atau naik dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya Rp2,90 triliun.
"Faktor lain yang memberi kontribusi adalah penyertaan melalui pembelian obligasi konversi sebesar 8,12 persen dan pembiayaan usaha produktif sebesar 7,05 persen" kata Eddi.
Eddi menambahkan, sebagai asosiasi yang menyatukan perusahaan modal ventura dengan usaha rintisan, AMVESINDO berpendapat bahwa PMV Daerah turut berperan untuk pertumbuhan ekonomi makro melalui kontribusi mendorong usaha rintisan dan kewirausahaan (entrepreneurship) di daerah masing-masing.
"Tidaklah mudah memperkenalkan modal ventura kepada masyarakat yang terbiasa dengan perbankan. Namun ditengah persaingan lembaga keuangan yang semakin ketat, PMVD tetap eksis mengambil peran dalam menumbuhkembangkan potensi UMKM," pungkas Eddi.