Ini Teknologi yang Bikin Kereta Cepat Senyap dan Minim Getaran
Menggunakan EMU tipe KCIC 400 AF dan desain ramping.
Jakarta, FORTUNE - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi proyek infrastruktur yang sedang ditunggu-tunggu masyarakat untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas antara kedua kota tersebut. Proyek ini akan menghadirkan kereta berkecepatan tinggi yang memungkinkan perjalanan menjadi lebih cepat dan efisien.
Dengan kecepatan tinggi, kereta cepat akan mengurangi waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung secara signifikan. Kereta ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman bagi penumpang. KCJB dilengkapi dengan teknologi yang canggih, sehingga meningkatkan tingkat keamanan penumpang selama perjalan. Meskipun melaju dengan kecepatan hingga 350 km per jam, susana di dalam gerbong cukup tenang, tidak ada guncangan layaknya kereta api biasa.
Menggunakan EMU tipe KCIC 400 AF
Menggunakan Electric Multiple Unit (EMU) tipe KCIC 400 AF atau tipe CR400 AF, KCJB merupakan tipe kereta cepat generasi terbaru yang digunakan di China. Berdasarkan hasil studi bertajuk 'High-Speed EMUs: Characteristics of Technological Development and Trends' yang ditulis tiga peneliti dari China Academy of Railway Sciences menyebutkan, agar penumpang semakin nyaman, akselerasi getaran kereta mesti kurang dari 2,5 ms.
Sebab, minimnya getaran di kereta cepat China ini terkait dengan struktur kereta yang disebut bogie atau truk roda. Bogie merupakan struktur di bawah badan kereta api atau gerbong tempat as roda (axle) dan roda dipasang melalui bantalan.
"Agar kereta api tetap berjalan dengan lancar pada kecepatan tinggi, suspensi dua tahap diadopsi untuk struktur bogie untuk mengisolasi getaran pegas dan menekan getaran kendaraan," tulis penelitian tersebut.
Bogie ini dilengkapi dengan penghalang atau enclosure untuk mengisolasi kebisingan di area berputar di bawah kendaraan. Selain itu, struktur internal gerbong juga berperan signifikan dalam hal minimalisasi berisik dan getaran.
"Kontrol kebisingan interior EMU adalah pekerjaan yang sistematis," tulis penelitian.
Untuk meningkatkan kenyamanan berkendara KRL CR400, penampang bodi kereta ditingkatkan. Namun, langkah ini menghasilkan kebisingan aerodinamis yang lebih tinggi.
Untuk mengurangi hambatan pengoperasian, peralatan seperti AC dan pantograf (konstruksi pengalir listrik dari kabel ke kereta) dipasang dalam bentuk cekung. Namun, ini juga berdampak besar pada penyekatan suara (insulation) di area tersebut.
Oleh karena itu, pengurangan tingkat kebisingan dan getaran di kompartemen penumpang dilakukan dengan menganalisis sumber suara, sumber getaran, dan jalur transmisi, serta perawatan menyeluruh. Misalnya, analisis jalur transmisi kebisingan, metode penyekatan dan penyerapan suara digunakan secara komprehensif, dan perancnangan serta penerapan penyekatan suara komposit multilayer dan struktur penyerapan.
Desain ramping kurangi kebisingan
Desain yang ramping juga diadopsi untuk mengurangi kebisingan aerodinamis pada permukaan gerbong. Di sisi lain, para peneliti mengaku sulit untuk mengurangi kebisingan struktural frekuensi rendah yang timbul dari getaran dengan melakukan tindakan pengurangan kebisingan tradisional berdasarkan penyekatan dan penyerapan suara.
"Oleh karena itu, penyekatan getaran suara dilakukan untuk mengurangi kebisingan struktural," tulis penelitian tersebut.
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa kebisingan itu bisa makin diminimalisasir dengan perubahan ketinggian body di seluruh kereta dibuat kecil, konturnya halus, dan ketiadaan celah antar-gerbong. Di luar itu, ada pemasangan bahan penyerap suara yang dapat secara efektif menyerap kebisingan yang dipantulkan antara rel dan gerbong.