Halodoc Masuk Daftar 100 Layanan Kesehatan Terbaik Dunia
Sebab Halodoc masuk daftar The Healthcare Technology Report.
Jakarta, FORTUNE - Halodoc diakui sebagai salah satu dari 100 layanan kesehatan digital top dunia dalam The Healthcare Technology Report. Platform itu menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia dan satu di antara dua perusahaan Asia terpilih.
Dalam laporan itu, ada nama-nama perusahaan layanan kesehatan digital terkenal seperti Johnson & Johnson, 3M Health Care, dan Illumina. Ada pula perusahaan teknologi kesehatan baru tapi berkembang pesat, seperti Capsule dan GRAIL asal Amerika Serikat (AS), serta DNA Script dari Prancis.
Secara keseluruhan, perusahaan di dalam The Healthcare Technology Report tidak hanya dianggap memodernisasi sektor kesehatan, tetapi juga mendemokratisasi industri itu supaya tersedia untuk semua lapisan masyarakat.
Bahkan, layanan milik berbagai perusahaan itu dianggap dapat merevolusi cara hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
1. 100 Perusahaan Layanan Kesehatan Digital Dibagi Menjadi 5
Di dalam daftar itu, 100 perusahaan kesehatan digital dikelompokkan menjadi 5 kategori, yakni perangkat medis, perangkat lunak layanan kesehatan, teknologi komunikasi, bioteknologi, dan kesehatan digital konsumen.
Deretan perusahaan dalam daftar itu menawarkan ragam produk dan layanan yang berbeda, dari apotek digital, perawatan holistik pasien, robot perawatan berbasis kecerdasan artifisial, hingga pembayaran layanan kesehatan digital.
2. Halodoc Masuk Kategori Consumer Health
Melalui seleksi terhadap kualitas produk, pemanfaatan oleh pengguna, manajemen, efektivitas organisasi, dan kinerja pertumbuhan perusahaan, Halodoc berhasil terdaftar sebagai salah satu layanan kesehatan digital kategori kesehatan digital konsumen yang top secara global.
The Healthcare Technology Report menyebut Halodoc berada di lini terdepan menyoal penanganan Covid-19 di Indonesia karena mampu menyediakan tes dan vaksinasi Covid-19 dengan teknologinya.
CEO dan Co-founder Halodoc, Jonathan Sudharta, mengatakan masuknya Halodoc ke daftar itu menunjukkan betapa kompetitifnya perusahaan rintisan Indonesia dalam skala global.
“(Ini) sekaligus memotivasi kami terus berinovasi untuk memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan mudah bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (30/8).
3. Pertumbuhan Pengguna Bulanan Halodoc Selama Pandemi
Secara khusus, industri kesehatan digital Indonesia semakin menonjol sejak pandemi merebak pada Maret 2020. Karena adanya pembatasan pergerakan dan aturan menjaga jarak, penggunaan aplikasi telehealth pun meningkat.
Bahkan kini, jumlah pengguna aktif bulanan Halodoc mencapai 20 juta. Kepada Fortune Indonesia pada Kamis (12/8), Jonathan berujar, angkanya naik sekitar dua kali lipat ketimbang dua tahun lalu.
Menurut data internal perusahaan per April 2021, Halodoc kini menggandeng 20.000 dokter, 4.000 apotek rekanan, dan 2.000 fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, dan klinik tersebar di hampir 200 kota.
“Tentunya akselerasi ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan penuh dari pemerintah yang sudah sangat terbuka akan adopsi digital, khususnya dalam sektor kesehatan, sebagaimana tercermin dari Peta Jalan Transformasi Kesehatan Digital 2021-2024 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” jelasnya.
4. Capaian Terdahulu Halodoc
Sebelumnya, Halodoc juga termasuk salah satu dari 150 perusahaan rintisan sektor kesehatan digital paling menjanjikan secara global paga 2019 dan 2020, menurut CB Insights. Usaria dan UX Alliance pun menobatkan Halodoc sebagai aplikasi ramah pengguna peringkat dua di antara 47 aplikasi dari 17 negara.
Pada Juli 2021, Halodoc juga sempat menduduki posisi kedua aplikasi yang menjadi tren di App Store Indonesia.