Jakarta, FORTUNE – Startup konstruksi berteknologi, PT Ada Untuk Dunia (AMODA) bekerjasama dengan BUMN Agrowisata PTPN VIII, meluncurkan ErgaHuts, destinasi wisata penginapan Cluster Sonten Resort, di kawasan wisata Rancabali, Bandung Selatan.
“AMODA berharap dapat menjawab kegelisahan banyak pegiat pariwisata dan perhotelan yang memiliki banyak titik-titik potensial dengan view hidden gem yang belum teroptimalisasi dengan menghadirkan pengalaman menginap yang unik melalui Ergahuts,” kata Co-founder dan Presiden AMODA, Agusti Salman Farisi.
ErgaHuts merupakan produk bangunan prefabrikasi dari AMODA yang berukuran 7,2 x 3,6 meter. Dengan konstruksi yang kuat, ErgaHuts menghadirkan sebuah desain bagunan yang simpel, modern, dan minimalis.
Antusiasme masyarakat dan tingginya okupansi kamar villa sejak hari diresmikannya Cluster Sonten Resort, membuktikan AMODA mampu menjawab tren kebutuhan pariwisata di Indonesia.
Lokasi unggul
Marketing Agrowisata PTPN VIII, Galla Pandegia, mengatakan destinasi wisata penginapan di Rancabali ini memiliki keunggulan lokasi yang jauh dari keramaian perkotaan, sejuk, dan berada di tengah perkebunan teh.
“Karakter wisatawan yang datang ke Rancabali mayoritas adalah group atau keluarga, oleh karena itu kami merencanakan konsep cluster penginapan yang dapat menggabungkan semua elemen tersebut. Kami lihat, konsep yang AMODA tawarkan sangat cocok untuk dibangun di sini,” kata Galla.
Menurut Galla, melalui kolaborasi kreatif ini, masyarakat dapat menikmati pengalaman menginap di villa yang berlokasi di tengah kebun teh yang dilengkapi dengan kolam permandian air hangat. Cluster Sonten Resort terdiri dari tujuh villa hasil kolaborasi PTPN VIII dan AMODA akan menambah destinasi penginapan unik di Bandung.
Produk berkualitas
Selain unik, produk-produk bangunan prefabrikasi karya AMODA juga ramah lingkungan dan multi fungsi, dengan material berkualitas serta tahan lama. Sementara, kerja sama yang dilakukan merupakan pencapaian dan solusi konstruksi praktis bagi beragam industri, seperti agrowisata.
CEO AMODA, Robin Renardi, mengatakan sejak pertama kali didirikan AMODA telah mengusung prinsip ‘Democratize the Construction Process’, sehingga bangunan prefabrikasi multifungsi ini dapat digunakan oleh konsumen untuk banyak hal produktif.
Pengguna AMODA bisa dengan leluasa memesan bangunan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari ukuran bangunan, warna, penambahan logo, material finishing, signage, letak jendela, pintu, sampai material dinding dalam dan lantai, semuanya secara custom.